TEMPO.CO , Jakarta:Awal kepemimpinan Raja Abdullah II banyak yang meragukan. Apalagi sosok ayahnya, Raja Hussein dianggap sebagai tokoh utama perdamaian Timur Tengah. Raja Abdullah II waktu itu lebih dikenal sebagai sosok militer daripada negarawan atau politikus. Oleh ayahnya, sahabat baik Prabowo Subianto itu lebih banyak ditugasi mengurusi tentara, termasuk komando Pasukan Khusus Yordania.
Latar belakang militer tidak membuat Raja Abdullah II menganti garis politik Yordania sepeninggal ayahnya. Sikap moderat tetap dijunjung Raja Abdullah II, meskipun banyak pihak memintanya lebih berperan. Pengakuan kemerdekaan Israel pun tidak dicabut oleh Raja Abdullah II.
Sikap moderat Raja Abdullah II tercermin juga dari latar belakang keluarga. Ibunya asli Inggris, sedangkan sang istri Rania Al-Yassin keturunan Palestina. Apalagi pendidikan Raja Abdullah II banyak dihabiskan di Inggris. Terakhir Jenderal kelahiran 30 Januari 1962 mengenyam pendidikan militer di Royal Military Academy Sandhurst. Predikat lain yang didapat dari pendidikan Barat adalah mempunyai kualifikasi sebagai pilot helikopter tempur, Cobra.
Meskipun lebih bercorak Eropa dibandingkan kerasnya Timur Tengah, namun jangan ditanya soal membela teman baiknya. Bekas Komandan Kopassus Prabowo Subianto mempunyai cerita soal setia kawannya Raja Abdullah II.
Sewaktu memutuskan "mengungsi" ke Yordania, Prabowo mengaku dijemput di ruang VIP dan diberi kendaraan istana. "Pangeran Abdullah memang tidak menemui saya karena beliau sedang di luar negeri. Tetapi kata-kata sang kolonel, perwira utusan Pangeran yang menyambut saya, sungguh membuat haru," cerita Prabowo kepada Tempo. Ia bilang, "Anda selalu kami terima di sini sebagai saudara. Dan bagi kami, Anda tetap seorang jenderal."
EVAN | PDAT
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
6 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
25 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
26 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
34 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
35 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
37 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
37 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
37 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
38 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
38 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya