Iklan di Malaysia Itu: 'Buang' Pembantu Indonesia  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Rabu, 4 Februari 2015 11:40 WIB

Iklan Robovac yang meghina TKI di Malaysia. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Bunyi iklan di Malaysia ini memang bikin panas untuk sebagian bangsa Indonesia. Iklan dalam bentuk banner itu ditulis dalam bahasa Inggris oleh perusahaan perusahaan pembuat alat pembersih, RoboVac, yang mencantumkan tulisan "Fire Your Indonesian Maid Now (buang pembantu Indonesia)", Selasa, 3 Februari 2015.

Kedutaan Besar Indonesia untuk Malaysia di Kuala Lumpur langsung mengirimkan nota protes kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia atas iklan. Menurut siaran pers KBRI Kuala Lumpur yang diterima, Rabu, 4 Februari 2015, dalam nota dinyatakan bahwa pemerintah Indonesia sangat menyesalkan cara beriklan perusahaan swasta RoboVac yang tidak sensitif dan merendahkan martabat rakyat Indonesia.

"Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat tentang adanya iklan robot yang memuat kata 'fire your Indonesian maid' KBRI langsung mengirim staf untuk mengecek hal tersebut," Kata Herman kepada Tempo.

Setelah didapatkan kepastian, KBRI membuat nota protes kepada pemerintah Malaysia melalui Kementerian Luar Negeri. Indonesia memprotes cara beriklan perusahaan robot pembersih Robovac yang sangat tidak sensitif dengan melecehkan rakyat Indonesia.

Karenanya, perwakilan RI di Malaysia meminta pemerintah Malaysia melarang iklan tersebut. Baik iklan berupa banner yang diletakkan di depan kantor Robovac, maupun di website perusahaan robot tersebut.

"KBRI meminta otoritas Malaysia untuk melarang iklan tersebut, termasuk iklan yang ada dalam website perusahaan RoboVac (http://neatrobotcleaner.com.my). KBRI juga meminta pemerintah Malaysia mengambil langkah guna memastikan bahwa iklan produk apa pun yang bersifat rasis dan mencederai perasaan bangsa Indonesia tidak terulang di kemudian hari," demikian pernyataan KBRI.

Segera setelah menerima informasi dari warga Indonesia atas iklan tersebut, KBRI menugaskan staf untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. Dari hasil pengecekan, memang didapati iklan sebagaimana yang beredar di media sosial, tapi letaknya sudah dipindahkan dan tidak lagi terlihat oleh publik.

Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno menyesalkan munculnya iklan sebuah perusahaan swasta yang sangat mengganggu perasaan bangsa dan rakyat Indonesia itu. Terlebih lagi hal ini terjadi di tengah-tengah persiapan kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Malaysia pada 5-7 Februari 2015 yang bertujuan lebih memperkokoh dan memperdalam hubungan bilateral yang saling menguntungkan.

MASRUR (KUALA LUMPUR) | NATALIA SANTI

Berita terkait

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

25 hari lalu

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

Malaysia menjadi negara ketiga yang dikunjungi Presiden Terpilih Indonesia Prabowo Subianto setelah Cina dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Dukung Kemudahan Berbisnis Intra-ASEAN

7 September 2023

Mendag Zulkifli Hasan Dukung Kemudahan Berbisnis Intra-ASEAN

Pentingnya mempermudah segala aspek perdagangan intra-ASEAN, termasuk pengiriman barang dan proses keluar-masuk barang

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia

8 Juni 2023

Mendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia

Domart merupakan minimarket pertama yang 100 persen menjual produk Indonesia

Baca Selengkapnya

Mendag RI dan MITI Malaysia Bahas Perjanjian Perdagangan Perbatasan

8 Juni 2023

Mendag RI dan MITI Malaysia Bahas Perjanjian Perdagangan Perbatasan

Indonesia dan Malaysia memiliki kepentingan yang sama untuk melindungi rakyat dan petani kecil.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat Kerja Sama Dagang Indonesia-Malaysia

11 Mei 2023

Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat Kerja Sama Dagang Indonesia-Malaysia

Kedua menteri menekankan pentingnya kedua negara untuk meningkatkan kerja sama perdagangan

Baca Selengkapnya

JIM Digelar, Sekjen Kemendagri Berharap Kerja Sama Survei Demarkasi Semakin Baik

19 Agustus 2022

JIM Digelar, Sekjen Kemendagri Berharap Kerja Sama Survei Demarkasi Semakin Baik

Kegiatan tersebut penting dilakukan secara berkesinambungan dan harus ditingkatkan kualitasnya.

Baca Selengkapnya

Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

1 Juni 2022

Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Belanda. Di sela-sela lawatannya, Luhut bertemu Perhimpunan Pelajar Indonesia di KBRI Den Haag.

Baca Selengkapnya

Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

3 Maret 2022

Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

Evakuasi WNI di Ukraina, Pakar Hubungan Internasional UNAIR menyebut Moldova berisiko karena memiliki wilayah yang berkonflik dan didukung Rusia.

Baca Selengkapnya

Indonesia Ingin Lipatgandakan Perdagangan Tekstil dengan AS

20 Juli 2019

Indonesia Ingin Lipatgandakan Perdagangan Tekstil dengan AS

Diharapkan nilai perdagangan Indonesia-AS bisa mencapai US$60 miliar dalam 5 tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Pasukan Perdamaian PBB Asal Indonesia Disapa Garuda di Darfur

3 Juli 2019

Pasukan Perdamaian PBB Asal Indonesia Disapa Garuda di Darfur

29 orang Pasukan Perdamaian PBB asal Indonesia, UNAMID untuk wilayah tugas di Darfur, Sudan berkunjung ke KBRI Addis Ababa membagikan pengalamannya.

Baca Selengkapnya