TEMPO.CO, London - Aktris film Angelina Jolie terpilih sebagai wanita paling dikagumi di dunia. Berdasarkan hasil survei YouGov, ibu enam anak ini mengalahkan Peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai, mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton, dan Ratu Inggris.
Sebanyak 25 ribu responden yang berasal dari 23 negara memilih Angelina Jolie karena mengagumi kegiatan kemanusiaannya di berbagai negara. Saat ini ia menjadi utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada Januari 2015, Angelina Jolie berkunjung ke barak-barak pengungsi Irak dan Suriah di Irak. (Baca: Lewat Tulisan, Angelina Jolie Dukung Korban ISIS)
Istri Brad Pitt ini menulis sebuah artikel perjalanan dirinya ke Irak. Dalam artikel yang dimuat dalam kolom New York Times, Jolie memberi dukungan kepada korban milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Pendiri Preventing Sexual Violence Initiative ini menjelaskan kondisi yang ia lihat di tempat pengungsian. Dengan emosional, Jolie menuliskan kondisi para pengungsi yang selamat dari serangan ISIS tersebut. Pemilik bibir seksi ini menyuarakan kepada semua orang untuk menyalurkan bantuannya kepada para pengungsi. (Baca: Angelina Jolie Blusukan ke Tenda Pengungsi Irak)
Sebagai aktris film, Angelina Jolie juga memiliki banyak karya dengan membintangi belasan film. Beberapa karyanya adalah Gia (1998), Girl, Interrupted (1999) Mr. & Mrs. Smith (2005), Salt (2010), dan Maleficent (2014).
Ia pun sempat memenangkan beberapa penghargaan bergengsi dunia atas karya filmnya. Pada 1998 ia meraih piala Golden Globe Award sebagai Best Supporting Actress. Pada 1999 piala Golden Globe Award kembali diraihnya sebagai Best Actress dalam film Gia. Lalu pada 2000 ia menerima Screen Actors Guild Award sebagai Outstanding Supporting Female Actor dalam film Girl, Interrupted.
Posisi kedua sebagai wanita nomor dunia paling dikagumi di dunia adalah Malala Yousafzai. Remaja usia 17 tahun asal Pakistan ini selamat setelah ditembak oleh milisi Taliban sepulang sekolah. Ia gencar menyuarakan hak sekolah bagi anak perempuan di negaranya. Sebagai penerima nobel termuda, Malala mengkampanyekan hak asasi manusia atas pendidikan dan perempuan di negara daerah asalnya, Swat Valley, Pakistan.
Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton menempati posisi ketiga dalam survei yang dilakukan di 23 negara berbeda.