Fidel Castro Dukung Hubungan Diplomatik dengan AS

Reporter

Selasa, 27 Januari 2015 17:13 WIB

Pemimpin Kuba Fidel Castro, menyampaikan sambutan pada 28 September 2010 di Hanava, Kuba. Fidel Castro memimpin Kuba pada 2 Desember 1976 - 24 Februari 2008 dan menyerahkan kepemimpinannya pada adiknya Raul Castro. Jose GOITIA/Gamma-Rapho via Getty Images

TEMPO.CO, Havana - Bekas pemimpin Kuba, Fidel Castro, dilaporkan memberikan dukungan terhadap pencairan hubungan diplomatik antara negaranya dan bekas musuh bebuyutannya, Amerika Serikat. "Namun demikian, Castro masih tidak percaya dengan pejabat AS," bunyi surat Castro yang beredar luas.

Dalam sebuah surat yang diunggah melalui situs laman koran partai komunis, Granma, Castro mengatakan, meskipun dia tidak percaya dengan kebijaksanaan AS, hal itu bukan berarti dia tidak mendukung solusi perdamaian guna menghindari ancaman perang.

Bulan lalu, Kuba dan AS saling tukar-menukar tahanan. Aksi itu disusul pernyataan Presiden Barack Obama, bahwa AS mencabut sanksi serta menghapus pelarangan terhadap warganya berkujung ke negeri pulau itu.

Castro yang sekarang berusia 88 tahun sama sekali tidak memberikan komentar atas kebijaksanaan Kuba melakukan pertukaran tahanan. Kesehatan Castro saat ini memburuk, sehingga jarang tampil di depan publik.

CNN | CHOIRUL




Baca juga:

Anggota Tim Independen Jokowi Bakal Bertambah?
Soal Pajak, Menkeu: Ini Bedanya Dengan Singapura
Uang Palsu Rp 12,2 Miliar yang Disita di Jember Berasal dari Jombang
Arifin Ilham: Jokowi, Anda Bukan Petugas Partai

Berita terkait

Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

10 Oktober 2017

Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

Gagal memimpin revolusi di Kongo, Che Guevara beralih ke Bolivia. Ia mati dieksekusi militer negara itu yang sudah dilatih Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

10 Oktober 2017

Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

"Setiap orang akan mati. Tapi pemikirannya, tidak," kata Presiden Bolivia, Evo Morales.

Baca Selengkapnya

Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

13 Januari 2017

Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

Presiden Amerika Serikat Barack Obama resmi mencabut kebijakan bebas visa bagi imigran asal Kuba.

Baca Selengkapnya

UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

29 Desember 2016

UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

Majelis Nasional Kuba (parlemen) menyetujui undang-undang yang melarang penggunaan nama ataupun patung Fidel Castro di tempat-tempat publik.

Baca Selengkapnya

Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

5 Desember 2016

Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

Tak boleh juga ada patung, monumen, atau taman yang dibangun untuk menghormatinya.

Baca Selengkapnya

Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

4 Desember 2016

Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

Tembakan salvo 21 kali mengiringi abu Fidel Castro memasuki tempat peristirahatan terakhirnya.

Baca Selengkapnya

Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

28 November 2016

Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

CIA pernah mengirim Marita Lorenz, mantan kekasih Castro,
untuk

membunuhnya. Bukannya menghabisi Castro, Lorenz malah bercinta


dengannya.

Baca Selengkapnya

Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

28 November 2016

Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan agar bendera Palestina dikibarkan setengah tiang untuk menghormati mantan Presiden Kuba Fidel Castro.

Baca Selengkapnya

Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

26 November 2016

Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

Gorbachev mengatakan peran Fidel sebagai penguat bangsa masih besar dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

26 November 2016

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

Kalla mengatakan Castro adalah sahabat Indonesia yang baik pada masa Bung Karno.

Baca Selengkapnya