Tampilan logo Maskapai Air Asia sebelum pesawat Air Asia QZ8501 Surabaya-Singapura dikabarkan hilang kontak. (airasia.com)
TEMPO.CO, Jakarta - Erin Crocker, 36 tahun, wanita asal Australia, menuntut Air Asia setelah tertimpa seorang pramugarinya hingga menimbulkan cedera pada bagian kaki. Kejadian tersebut berlangsung saat Crocker pulang dari liburan keluarga di Thailand pada 4 April tahun lalu.
Dikutip dari The Herald Sun, saat itu pesawat dengan rute Thailand menuju Melbourne mengalami guncangan keras, dan Crocker terlempar ke lantai pesawat. Pramugari yang berada di lokasi kehilangan keseimbangan lalu terjatuh dan menimpa Crocker pada kaki kanannya. Wanita yang berprofesi sebagai perawat ini mengalami cedera serius dan harus dioperasi. (Baca: Tertimpa Pramugari, Perawat Tuntut Air Asia.)
Ia mengalami retak pada persendian, ligamen sobek, dan trombosis pembuluh darah bagian dalam. Crocker pun terpaksa harus cuti dari pekerjaannya selama berminggu-minggu. Atas kejadian ini, Crocker menuntut pertanggungjawaban Air Asia atas kerugian yang ia alami, kehilangan kebahagiaan hidup, serta biaya pengobatan dan pendapatan yang hilang. Ia dikabarkan telah menolak "tawaran damai" dari maskapai ini.
"Sangat disayangkan kami harus mengambil jalan hukum di pengadilan. Tetapi apa yang ditawarkan Air Asia tak sebanding dengan seluruh kerugian yang dialami klien kami," kata pengacara Crocker, Nancy Yonan. (Baca: Tujuh Balon Disiapkan untuk Angkat Badan Air Asia)
Awalnya, menurut dia, Crocker tak berniat melanjutkan perjuangannya karena kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 pada 28 Desember 2014. Dia khawatir akan mengambil uang dari para korban. Namun, setelah mendengar kerugian korban ditalangi asuransi, Crocker berubah pikiran. "Sekarang ia bertekad untuk berjuang," kata Yonan.
Pihak Air Asia belum memberikan tanggapan atas kejadian ini.