Protes Charlie Hebdo, Nigeria Rusuh, 5 Orang Tewas

Reporter

Minggu, 18 Januari 2015 12:30 WIB

Pembeli majalah satir Perancis Charlie Hebdo antre cukup panjang di toko buku Perancis di London, Inggris, 16 Januari 2015. Leon Neal/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Nigeria - Sampul tabloid mingguan Prancis, Charlie Hebdo, yang menggambarkan Nabi Muhammad menuai kemarahan dan kerusuhan di Afrika Barat, khususnya Nigeria. Lima orang tewas dan 45 lainnya terluka dalam kerusuhan itu. Orang-orang membakar gereja, rumah ibadah lain, dan pelbagai tempat bisnis milik perusahaan Prancis nonmuslim di Niger dan Zinder pada Ahad, 18 Januari 2015.

"Beberapa dari kita tetap tinggal dan membarikade rumah. Saya belum pernah begitu takut dalam hidup," kata seorang montir Kristen di ibu kota. "Pemerintah harus menghentikan ini. Ini tidak bagus bagi kami." (Baca: OKI Kutuk Serangan Charlie Hebdo.)

Polisi sendiri sudah diterjunkan ke Niamey untuk berjaga di luar Katedral dan bangunan keagamaan lainnya. "Di Niamey, lima orang tewas, semua warga sipil," kata Presiden Nigeria Mahamadou Issoufou.

Menurut Issoufou, jumlah korban bertambah setelah ditemukannya mayat terbakar di dalam gereja, Zinder. "Mereka yang menjarah tempat-tempat ibadah, menodainya, dan membunuh rekan-rekan Kristen mereka... tak memahami apa-apa tentang Islam," katanya.

Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius, yang membela Charlie Hebdo dengan dalih kebebasan berekspresi, juga telah melontarkan kutukan. Fabius mengecam penggunaan kekerasan di Niamey dan Zinder. (Baca: Cetak Ulang Kartun Nabi, Suratkabar Jerman Diteror.)

Sekitar 255 orang Kristen telah diungsikan di bawah perlindungan militer. Menurut sumber di keamanan Barat, mereka ditampung dalam barak-barak militer di Zinder. Sedangkan sebanyak 70 orang masih mencari perlindungan di Gereja Injil yang dijaga polisi.

Penatua muslim, Yaou Sonna, mencoba menenangkan situasi dengan berbicara melalui televisi pemerintah mewakili sekitar 20 rekan lainnya. "Jangan lupa, Islam itu melawan kekerasan. Saya mendorong pria dan wanita, anak laki-laki dan perempuan, untuk menenangkan diri," kata Sonna.

Sebelumnya, sekitar seratus polisi anti-huru-hara berpakaian lengkap berdiri di depan Katedral Niamey untuk menghalau sekitar seribu pemuda yang melemparkan batu. Para pemuda tersebut sebelumnya berkumpul di depan Masjid Agung Niamey dan mempersenjatai diri dengan batangan besi.

"Mereka membakar semuanya setelah menghancurkan kaca di jalan," kata Manajer Bar Toulousain, Kiema Soumaila. (Baca: JK Kutuk Penembakan Kartunis Charlie Hebdo.)

Tabloid mingguan satire Charlie Hebdo telah berulang kali menerbitkan kartun Nabi Muhammad selama bertahun-tahun. Dalam edisi terbaru yang dirilis Rabu lalu, terpampang kartun Nabi Muhammad memegang papan bertuliskan: "Je Suis Charlie" di bawah judul "Semua Diampuni".

Edisi tersebut diterbitkan sepekan setelah serangan tiga orang ke kantor mingguan dan supermarket halal. Sebanyak 17 orang tewas di sekitar Paris dalam tiga hari. Peristiwa tersebut sangat mengejutkan dan memicu dukungan internasional. Banyak umat muslim melihat penggambaran Nabi Muhammad sebagai bentuk serangan, sementara pemerintah Barat justru membela Charlie Hebdo dengan alasan hak kebebasan berekspresi.

FRANSISCO ROSARIANS | TELEGRAPH



Baca juga:
Australia Galau pada Jokowi Soal Eksekusi Warganya
Oegroseno Bela Suhardi Alius dari Cap Pengkhianat
Pakaian Putih, Terpidana Bertanda Tembak di Dada
T
ernyata Pertamax Bisa Jauh Lebih Murah dari Shell
Romo Benny: Ada Hukuman Lebih Menyakitkan dari Mati

Berita terkait

6 Pelajar Prancis Diadili, Dituduh Terlibat dalam Serangan pada Guru yang Tunjukkan Kartun Nabi

27 November 2023

6 Pelajar Prancis Diadili, Dituduh Terlibat dalam Serangan pada Guru yang Tunjukkan Kartun Nabi

Enam pelajar Prancis diadili dengan tuduhan terlibat dalam serangan yang menewaskan guru Samuel Paty, yang menunjukkan kartun Nabi di kelas.

Baca Selengkapnya

Charlie Hebdo Rilis Gambar Erdogan Tersetrum di Bak Mandi, Pejabat Turki Murka

20 Mei 2023

Charlie Hebdo Rilis Gambar Erdogan Tersetrum di Bak Mandi, Pejabat Turki Murka

Charlie Hebdo meriilis kartun Erdogan menjelang pemilu Turki putaran kedua. Gambar tersebut memicu kemarahan pejabat Turki.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tuding Iran Retas Majalah Satir Prancis Charlie Hebdo

5 Februari 2023

Microsoft Tuding Iran Retas Majalah Satir Prancis Charlie Hebdo

Microsoft menuding tim peretas yang didukung pemerintah Iran mencuri dan membocorkan data pelanggan pribadi milik majalah satir Prancis, Charlie Hebdo

Baca Selengkapnya

Kartun Khameini di Charlie Hebdo, Iran: Kami Tak Biarkan Prancis Lampaui Batas

5 Januari 2023

Kartun Khameini di Charlie Hebdo, Iran: Kami Tak Biarkan Prancis Lampaui Batas

Iran mengecam keras kartun Ayatollah Ali Khamenei yang diterbtikan oleh majalah satire Charlie Hebdo di Prancis.

Baca Selengkapnya

Charlie Hebdo Kartunkan Pemimpin Iran Ali Khamenei, Dubes Prancis Dipanggil

5 Januari 2023

Charlie Hebdo Kartunkan Pemimpin Iran Ali Khamenei, Dubes Prancis Dipanggil

Iran memanggil utusan Prancis di Teheran untuk memprotes kartun "menghina" Ali Khamenei di majalah satir Prancis Charlie Hebdo.

Baca Selengkapnya

Putin: Menghina Nabi Muhammad Pelanggaran Beragama, Bukan Kebebasan Berekspresi

25 Desember 2021

Putin: Menghina Nabi Muhammad Pelanggaran Beragama, Bukan Kebebasan Berekspresi

Putin angkat suara tentang penghinaan terhadap Nabi Muhammad. Bukan kebebasan berekspresi, menghina Nabi Muhammad adalah pelanggaran beragama.

Baca Selengkapnya

Ada Apa dengan Lionel Messi, PSG dan Taliban?

19 Agustus 2021

Ada Apa dengan Lionel Messi, PSG dan Taliban?

Media Prancis Charlie Hebdo mengeluarkan karikatur perempuan menggunakan burkak dengan nomor 30 yang akan digunakan Lionel Messi di PSG.

Baca Selengkapnya

Standar Ganda Macron Antara Poster Satire Adolf Hitler dan Kartun Nabi Muhammad

1 Agustus 2021

Standar Ganda Macron Antara Poster Satire Adolf Hitler dan Kartun Nabi Muhammad

Michel-Ange Flori, pengusaha yang memasang reklame satire gambar Macron bergaya Adolf Hitler, membandingkan kasusnya dengan kasus kartun Nabi Muhammad

Baca Selengkapnya

PM Pakistan Ajak Negara Muslim Tuntut Negara Barat Kriminalisasi Penistaan Agama

20 April 2021

PM Pakistan Ajak Negara Muslim Tuntut Negara Barat Kriminalisasi Penistaan Agama

PM Pakistan Imran Khan menyerukan negara-negara Muslim bekerja sama untuk memastikan pemerintah Barat mengkriminalisasi penistaan terhadap Islam.

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

16 April 2021

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Massa kelompok Islam radikal Pakistan bentrok dengan polisi untuk memprotes penangkapan pemimpin mereka yang menuntut dubes Prancis diusir.

Baca Selengkapnya