Pacar Tak Direstui,Wanita Ini Dirajam Mati Ayahnya
Editor
Maria Rita Hasugian
Jumat, 16 Januari 2015 15:44 WIB
TEMPO.CO, Malira - Jenazah gadis remaja India bernama Pratibha Khan,19 tahun, ditemukan di ladang dekat desa asalnya, Malira, Uttar Pradesh utara, India.
Jenazah Pratibha ditemukan temannya, Alia Modi, 18 tahun, dalam keadaan mengenaskan. Alia Modi menceritakan saat menemukan jasad Pratibha. Alia saat itu berjalan pulang melalui ladang ketika melihat jenazah tergeletak di tanah. "Jenazah itu berlumuran darah. Dan, ketika aku melihat, wajahnya begitu rusak parah sampai saya tidak mengenalinya sebagai Pratibha. Baru kemudian, saya pelajari siapa orang itu, lalu saya terkejut," ujarnya, seperti diberitakan News.com.au, Selasa, 13 Januari 2015. Ia juga menemukan bekas cekikan di leher rekannya itu.
Seorang juru bicara polisi menuturkan laporan otopsi menunjukkan, meskipun penyebab kematian adalah cekikan, ternyata ia telah berulang kali dirajam. Mungkin, untuk menyembunyikan identitasnya, beberapa bagian di wajahnya dilukai. (Baca: Wanita Transgender Terpilih Jadi Wali Kota India.)
Sepertinya, kakak dan ayahnya menyeretnya ke ladang dan merajamnya. Mereka kemudian mencekik dan menghancurkan wajahnya sehingga tidak bisa dikenali."
Ayah Pratibha, Jagpal, 65 tahun, dan kakak tertuanya, Pradeep, 36 tahun, ditangkap setelah polisi menemukan inkonsistensi dalam pernyataan mereka.
Menurut juru bicara kepolisian, sebuah analisis daftar panggilan telepon genggamnya menunjuk keterlibatan anggota keluarganya, khususnya kakak dan ayah. Awalnya, Pradeep ditanya soal adiknya yang tewas. Pradeep mengklaim adiknya dibunuh kekasihnya. (Baca: Turis Jepang Digilir Lima Pemuda India.)
"Baru kemudian, ketika menginterogasi Pradeep dan ayahnya, Jagpal, secara terpisah, kami menemukan inkonsistensi dalam pernyataan mereka," ujarnya.
Akhirnya, tutur dia, keduanya mengakui telah membunuhnya karena jatuh cinta dengan pemuda lain dari desa terdekat. (Baca: Xiaomi Dilarang diIndia.)
Kakak Pratibha yang lain, Prabhat, 33 tahun, mengatakan,"Saya tidak menyesal atau terkejut mengetahui adik saya sudah mati. Jika apa yang orang katakan adalah benar, saya tidak terkejut ayah dan kakak saya membunuhnya."
NEWS.COM.AU | WINONA AMANDA
Baca juga:
JK Bantah Budi Gunawan Nonaktif Setelah Dilantik
Kubu Megawati Ngotot, SBY Mencuit, Jokowi Mikir
Jumpa Atletico di Perempat Final, Barca Sumringah
TKW Sihatul Alfiyah dan Kisah Memerah 300 Sapi