Presiden Barack Obama bersama Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak saat bermain golf di Kaneohe Klipper Golf Course, Hawaii, 25 Desember 2014. AP/Jacquelyn Martin
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak terpaksa beristirahat dari segala aktivitasnya setelah diserang penyakit selepas berkunjung ke wilayah-wilayah yang terkena banjir.
Menurut juru bicara Perdana Menteri, Tengku Sharifuddin Tengku Ahmad, Najib sakit karena terinfeksi bakteri E.coli saat meninjau wilayah yang terkena banjir terburuk dalam beberapa dekade terakhir di Malaysia. "Perdana Menteri sedang beristirahat di rumah," kata Tengku Ahmad lewat pesan pendek kepada kantor berita AFP, seperti dilansir NDTV, Senin, 5 Januari 2014.
E.coli adalah singkatan dari Escherichia coli, spesies bakteri yang biasanya ditemukan di dalam makanan dan air. Kebanyakan jenis bakteri ini tidak berbahaya, tapi beberapa di antaranya dapat menyebabkan penyakit.
Presiden Malaysian Wellness Society, Rajbans Singh, mengatakan mungkin PM Najib terinfeksi setelah mengkonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi bakteri itu. "Beberapa jenis E.coli menyebabkan diare," kata Singh.
Kawasan timur laut Malaysia terendam banjir sejak 16 Desember lalu. Banjir disebabkan oleh tingginya curah hujan yang melanda kawasan Semenanjung Timur Malaysia. Titik curah hujan di wilayah ini saat banjir melanda tercatat sebagai yang tertinggi sejak 1971. (Baca juga: Ini Persamaan Banjir di Indonesia dan Malaysia)
Banjir yang melanda beberapa daerah di Negara Bagian Kelantan, dekat perbatasan Malaysia-Thailand, itu telah menewaskan 21 orang. Sementara itu, hampir seperempat juta penduduk lain harus mengungsi.
PM Najib terpaksa kembali lebih awal dari liburannya di Hawaii setelah ia dikecam lantaran terlihat tengah bermain golf bersama Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Desember lalu saat bencana melanda negaranya. (Baca: Malaysia Banjir, PM Najib Main Golf di Hawaii)
Para korban banjir yang marah menuding pemerintah lambat dalam soal penanganan, sehingga menyebabkan warga di daerah terpencil tidak mendapat pasokan makanan ataupun minuman selama berhari-hari. (Baca juga: Ibu dan Anak WNI Jadi Korban Banjir Malaysia)
