14 February 1990, Indian Airlines Flight 605, dengan pesawat Airbus A320-231, kecelakaan akibat kelalaian pilot dalam mengoperasikan metode mendarat manual sehingga pesawat mendarat 400m sebelum landasan, kejadian ini mengakibatkan 4 dari 7 kru meninggal serta 88 dari 139 penumpang meninggal. wikipedia.com
TEMPO.CO, New Delhi - Sejumlah badan intelijen India telah memperingatkan Badan Keamanan Penerbangan Sipil (BCAS) tentang ancaman pembajakan pesawat Air India oleh teroris dalam waktu dekat ini.
Ancaman pembajakan Air India berawal dari telepon seorang laki-laki ke kantor perwakilan Air India di Kalkuta. "Pesawat Air India akan dibajak," ujar seseorang melalui telepon di Bengali, Kalkuta, seperti dilaporkan The Times of India dan dikutip oleh Russia Today, Ahad, 4 Januari 2015. (Baca: Turis Jepang Digilir Lima Pemuda India)
Setelah menerima ancaman itu, keamanan diperketat di Bandara Internasional Indira Gandhi di New Delhi dan Bandara Internasional Netaji Subhas Chandra Bose di Kalkuta. Polisi dan detektif bergabung untuk menelusuri penelepon itu.
Di Afganistan, badan intelijen juga menerima peringatan tentang kemungkinan pembajak akan menerbangkan pesawat dari New Delhi ke Kabul. Seorang sumber mengatakan aksi pembajakan ini terkait dengan rencana Presiden Amerika Serikat berkunjung ke India untuk memperingati Hari Republik India pada 26 Januari 2015. (Baca: Pencuit Akun Twitter ISIS Ditangkap di India)
Sejumlah intelijen mengingatkan kemungkinan aksi pembajakan pesawat ini mirip dengan aksi pembajakan pesawat IC814 di Kandahar oleh para teroris pada tahun 1999.
THE TIMES OF INDIA | PAJHWOK | RUSSIA TODAY | MARIA RITA