Presiden Jokowi (kiri) mengenakan helm (kiri) disaksikan Dubes Inggris Moazzam Malik di kawasan Bundaran HI dalam car free Day di Jakarta, 30 November 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, memuji Indonesia dalam hal menghadapi ekstremisme. “Selama sepuluh tahun pemerintah Indonesia cukup berhasil mengatasi masalah ekstremisme,” katanya dalam konferensi pers di kediamannya, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 19 Desember 2014.
Moazzam menyebutkan pemerintah Indonesia tidak hanya memperbaiki kebijakan dan peralatan keamanan, tapi juga membuka debat dalam bidang politik dan agama untuk melawan ekstremisme. “Respons yang hanya berdasar keamanan tidak bisa berhasil. Kita harus memperbaiki semua hal,” ujar muslim pertama yang menjadi Dubes Inggris di Indonesia ini. (Baca: Moazzam, Muslim Pertama Dubes Inggris di Indonesia)
Bahkan Moazzam mengatakan ingin belajar mengatasi ekstremisme dari Indonesia. “Walaupun (ekstremisme) tidak diatasi penuh, ada banyak hal yang negara lain bisa pelajari dari pengalaman Indonesia, termasuk pemerintah saya,” ujarnya. Sebab, ekstremisme adalah masalah semua negara di dunia yang berusaha diatasi. Sedangkan pengalaman-pengalaman negara soal ini berbeda karena situasi berbeda.
Moazzam juga berharap negara muslim lain bisa mengkaji pengalaman Indonesia dan mengambil manfaat dari pengalaman bangsa ini. Ia menyayangkan dua hari lalu terjadi serangan terhadap murid-murid sekolah di Pakistan oleh kalangan berideologi sesat yang mengatasnamakan Islam. (Baca: Pura-pura Mati, Bocah Korban Taliban Selamat.) “Itu bukan Islam yang kita tahu di Indonesia dan seluruh dunia. Tidak ada makhluk hidup yang berhak mengambil nyawa dengan cara itu.”