Pejabat: Orang Malaysia Ogah Bekerja Kotor dan Susah

Reporter

Jumat, 19 Desember 2014 09:49 WIB

Massa dari Migrant Care berorasi di Kedubes Malaysia, Jakarta, (16/09). Massa menuntut pemerintah menarik Dubes RI di Malaysia dan mendesak penuntasan hukum kasus kekerasan seksual TKI oleh tiga polisi Malaysia. Tempo/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Zahid Hamidi, Menteri Dalam Negeri Malaysia, mengatakan industri Malaysia masih memerlukan pekerja asing. "Tanpa pekerja asing, industri kita, termasuk perladangan dan konstruksi serta jasa, akan lumpuh," kata Zahid saat memberikan keterangan di kantornya, Putrajaya, Malaysia, Kamis, 18 Desember 2014.

Hal tersebut disampaikan Zahid untuk merespons rekomendasi penghentian penerimaan pekerja asing yang dikeluarkan Majelis Profesor Nasional Malaysia beberapa hari yang lalu.

Zahid melanjutkan, meskipun Malaysia masih memerlukan pekerja asing, pihaknya berharap para pekerja tersebut bisa menghormati peraturan di Malaysia. Di antaranya memiliki surat izin bekerja yang sah.

Setidaknya, terdapat tiga kategori pekerjaan yang tidak diminati pekerja lokal sehingga industri Malaysia harus tetap menggunakan pekerja asing, yakni dirty, dangerous, dan difficult (kotor, berbahaya, dan susah). (Baca: Indonesia Minta Malaysia Tindak Majikan Ilegal )

"Mau diiklankan bagaimana pun, tak ada orang Malaysia yang mau bekerja di kategori ini. Walaupun mungkin ada pun maksimal hanya bisa bertahan tiga bulan," kata Zahid.

Pekerja asal Indonesia menduduki jumlah terbanyak dalam persentase tenaga asing di Malaysia. "Jumlah pekerja Indonesia yang resmi terdaftar di Kementerian Dalam Negeri Malaysia sebanyak 826 ribu orang atau sekitar 39,70 persen," kata Zahid.

Menurut dia, jumlah ini termasuk 201 ribu pekerja yang semula ilegal namun mengikuti program pemutihan beberapa tahun lalu. Zahid mengakui bahwa statemennya ini dibuat semata-mata untuk melindungi kepentingan majikan di Malaysia.

"Bukannya saya memihak pekerja asing. Namun di saat pekerja lokal tidak ada yang mau bekerja, tak ada pilihan pada majikan."




MASRUR (KUALA LUMPUR)




Berita Terpopuler

Dihujat FPI Soal Natal, Jokowi Dibela Ketua NU
Kisah Ahok dan Keluarga Saat Diancam Preman Pluit
Deddy Mizwar Pejabat Tajir, Punya Rekening Gendut
Heboh Insiden di Pesawat, Siapa Selain Dhani?

Berita terkait

Cara dan Syarat Kerja Legal bagi Orang Asing di Indonesia

9 hari lalu

Cara dan Syarat Kerja Legal bagi Orang Asing di Indonesia

Ketahui cara dan syarat kerja legal bagi orang asing di Indonesia. Pastikan Anda memenuhi beberapa persyaratan yang sudah ditentukan. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

TPN Ganjar - Mahfud Sebut Hilirisasi Dimanfaatkan Tenaga Kerja Asing

3 Februari 2024

TPN Ganjar - Mahfud Sebut Hilirisasi Dimanfaatkan Tenaga Kerja Asing

Dewan Pakar TPN Ganjar - Mahfud, Sonny Keraf, mengkritik bahwa manfaat hilirisasi lebih dirasakan tenaga kerja asing.

Baca Selengkapnya

Luhut Bantah Tudingan Cak Imin: Tenaga Kerja Asing di Industri Hilirisasi Hanya 10-15 Persen

25 Januari 2024

Luhut Bantah Tudingan Cak Imin: Tenaga Kerja Asing di Industri Hilirisasi Hanya 10-15 Persen

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan membantah tudingan Cawapres nomoro urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin soal dominasi tenaga kerja asing (TKA) di industri hilirisasi

Baca Selengkapnya

7 Fakta Smelter Nikel di Indonesia

3 Januari 2024

7 Fakta Smelter Nikel di Indonesia

Pada 24 Desember 2023, smelter nikel milik PT ITSS meledak dan menewaskan 13 orang. Berikut fakta-fakta smelter nikel di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PT IMIP Sebut Jenazah Korban Ledakan Tungku Smelter Sudah Diantar ke Rumah Keluarga

25 Desember 2023

PT IMIP Sebut Jenazah Korban Ledakan Tungku Smelter Sudah Diantar ke Rumah Keluarga

PT IMIP menyatakan jenazah korban ledakan tungku smelter di salah satu tenantnya PT ITSS telah diantarkan ke rumah keluarga korban.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Janji Batasi Tenaga Kerja Asing: Akan Bentuk Satgas Pengawasan

7 Desember 2023

Prabowo-Gibran Janji Batasi Tenaga Kerja Asing: Akan Bentuk Satgas Pengawasan

Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berjanji akan batasi tenaga kerja asing. Bentuk Satgas pengawasan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Blak-blakan ke Mahasiswa UI Saat Ditanya TKA Cina: Kamu Bisa Gantikan Nggak?

19 September 2023

Ganjar Pranowo Blak-blakan ke Mahasiswa UI Saat Ditanya TKA Cina: Kamu Bisa Gantikan Nggak?

Ganjar Pranowo memberikan respon saat isi kuliah di UI mengenai TKA Cina di Jawa Tengah dari protes warga setempat. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal Mandor Bule di IKN, Luhut: Karena Mereka Bekerja Cepat, Kita Harus Belajar

22 Juni 2023

Soal Mandor Bule di IKN, Luhut: Karena Mereka Bekerja Cepat, Kita Harus Belajar

Menteri Luhut blak-blakan soal alasan memilih orang asing atau bule untuk bertindak sebagai pengawas proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Pekerja Asing Menjadi Pengawas Proyek IKN, Anggota Dewan: Kita Bisa Kerjakan Sendiri

19 Juni 2023

Luhut Minta Pekerja Asing Menjadi Pengawas Proyek IKN, Anggota Dewan: Kita Bisa Kerjakan Sendiri

Anggota Komisi V DPR RI menolak usulan Menteri Luhut supaya tenaga pengawas pengerjaan proyek IKN diambil dari pekerja asing.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Luhut yang Pakai Mandor Bule di Proyek IKN, Ragukan Pekerja Lokal?

15 Juni 2023

Pro Kontra Luhut yang Pakai Mandor Bule di Proyek IKN, Ragukan Pekerja Lokal?

Luhut jelaskan alasan gunakan mandor Bule di proyek IKN untuk jaga kualitas. Namun, pengamat sebut banyak tenaga lokal yang kompeten.

Baca Selengkapnya