WNI Antre Mencatatkan Pernikahan di KJRI Sabah

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 18 Desember 2014 20:22 WIB

(Ki-ka) Ema Noviana, Koordinator Fungsi Ekonomi KJRI Sabah, Akhmad DH. Irfan, Konjen RI Sabah, bersama pasangan WNI Darius dan Martina yang pernikahannya disahkan serta Soetejo Direktur Dekonsentrasi dan KLN Ditjen PUM Kemendagri, Cristina Lilik, Kasubdit Perkawinan dan Perceraian Ditjen Dukcapi, Kemendagri, Sabah, Malaysia, 18 Desember 2014. (Istimewa/KJRI Sabah-Malaysia)

TEMPO.CO, Kota Kinabalu - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia menggelar pencatatan perkawinan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang beragama Kristen, Katolik dan Protestan di wilayah tersebut, Kamis 18 Desember 2014.


Penetapan pernikahan tersebut sangat penting, lantaran diperlukan WNI yang tinggal di Sabah untuk mengurus kewarganegaraan anak-anak mereka.

"Pada umumnya anak-anak WNI menghadapi kesulitan ketika hendak masuk ke sekolah-sekolah setempat di Malaysia karena tidak diizinkan pemerintah," kata Deni Sugandi, staf Konsul di KJRI Kota Kinabalu, Sabah kepada Tempo.

Pihak KJRI telah mencoba memfasilitasi pendidikan anak-anak WNI dengan mendirikan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu dan membentuk Community Learning Center (CLC). Hingga saat ini jumlah CLC mencapai 219 dengan total murid mencapai 24.113 orang. Jumlah WNI di Sabah mencapai 459.796.


Selain itu, anak-anak hasil pernikahan yang tidak tercatat menjadi tidak jelas atau undocumented, meskipun KJRI mengupayakannya dengan menerbitkan Surat Tanda Kenal Lahir sebagai dokumen pegangan pada saat pengurusan sekolah.

Kegiatan yang rencananya berlangsung selama dua hari hingga Sabtu, 20 Desember 2014 tersebut diminati ratusan WNI.

Pada Kamis, panitia telah memprotes pendaftaran sekitar 44 pasangan, dan diperkirakan satu hari maksimal bisa melayani 100 pasangan.

Konsul Jenderal Kota Kinabalu, Akhmad DH Irfan menyatakan KJRI telah menerima permohonan pencatatan pernikahand ari 313. "Dari jumlah tersebut dokumen yang telah diverifikasi lengkap mencapai 100 pasangan," kata Irfan seperti dilansir rilis KJRI Kota Kinabalu yang diterima Tempo.

Menurut Irfan, masih ribuan pasangan WNI belum dicatatkan pernikahannya baik yang beragama Islam, maupun Kristen, Katolik, Protestan, Hindu maupun Buddha.

Penetapan Perkawinan (Pencatatan) tersebut diselenggarakan KJRI Kota Kinabalu bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Agama. Kementerian Dalam Negeri mengirim tim dipimpin Direktur Dekonsentrasi dan KLN Ditjen PUM, Soetejo sementara Kementerian Agama mengirim dua rohaniawan.

Kegiatan tersebut merupakan program rutin KJRI Kota Kinabalu. Sebelumnya pada 2011 dan 2012 telah dilaksanakan kegiatan serupa untuk WNI beragama Islam (sidang isbat nikah) bekerja sama dengan Kementerian Agama.

Menurut Deni, masih banyaknya pasangan yang belum mencatatkan pernikahannya antara lain lantaran tidak lengkapnya dokumen yang mereka miliki. “Banyak yang lahir, besar dan menikah di Sabah,” kata Deni.

Selain itu juga lokasi kerja mereka yang sangat jauh di pedalaman sehingga sulit untuk mengurus dokumen ke KJRI. Kendala lainnya, WNI yang menikah dengan warga negara asing harus memiliki izin dari pemerintah asal negara tersebut. Padahal perwakilan asing di Sabah hanya ada tiga negara yakni Indonesia, Brunei dan Jepang. Hal tersebut menyulitkan dari segi kelengkapan administrasi. Banyak pula WNI yang berganti identitas, paspornya hilang atau dipegang pihak majikan.


NATALIA SANTI


Berita Bisnis Lainnya
Rupiah Jeblok, SBY Bela Jokowi
Rupiah Jeblok, SBY Curhat di Twitter
Tim Anti-Mafia Migas Temukan Persoalan di Tubuh Petral


Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

29 hari lalu

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

Malaysia menjadi negara ketiga yang dikunjungi Presiden Terpilih Indonesia Prabowo Subianto setelah Cina dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Dukung Kemudahan Berbisnis Intra-ASEAN

7 September 2023

Mendag Zulkifli Hasan Dukung Kemudahan Berbisnis Intra-ASEAN

Pentingnya mempermudah segala aspek perdagangan intra-ASEAN, termasuk pengiriman barang dan proses keluar-masuk barang

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia

8 Juni 2023

Mendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia

Domart merupakan minimarket pertama yang 100 persen menjual produk Indonesia

Baca Selengkapnya

Mendag RI dan MITI Malaysia Bahas Perjanjian Perdagangan Perbatasan

8 Juni 2023

Mendag RI dan MITI Malaysia Bahas Perjanjian Perdagangan Perbatasan

Indonesia dan Malaysia memiliki kepentingan yang sama untuk melindungi rakyat dan petani kecil.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat Kerja Sama Dagang Indonesia-Malaysia

11 Mei 2023

Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat Kerja Sama Dagang Indonesia-Malaysia

Kedua menteri menekankan pentingnya kedua negara untuk meningkatkan kerja sama perdagangan

Baca Selengkapnya

JIM Digelar, Sekjen Kemendagri Berharap Kerja Sama Survei Demarkasi Semakin Baik

19 Agustus 2022

JIM Digelar, Sekjen Kemendagri Berharap Kerja Sama Survei Demarkasi Semakin Baik

Kegiatan tersebut penting dilakukan secara berkesinambungan dan harus ditingkatkan kualitasnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sambut Kedatangan Mahathir Mohamad di Bandara Halim

28 Juni 2018

Jokowi Sambut Kedatangan Mahathir Mohamad di Bandara Halim

Mahathir Mohamad datang untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Jokowi setelah menjadi Perdana Menteri Malaysia untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota TNI yang Ditangkap di Malaysia Masih Ditahan

26 Maret 2018

Dua Anggota TNI yang Ditangkap di Malaysia Masih Ditahan

Dua prajurit TNI yang ditangkap kepolisian Diraja Malaysia di daerah Lundu, sampai kini masih ditahan. TNI telah melaporkan kejadian ini ke Kemenlu.

Baca Selengkapnya

Hendak Tanding Sepak Bola, 28 WNI Malah Dideportasi dari Malaysia

26 Maret 2018

Hendak Tanding Sepak Bola, 28 WNI Malah Dideportasi dari Malaysia

Sebanyak 28 WNI yang akan bertanding sepak bola dan bola voli di Malaysia, justru ditahan dan akan didepotasi karena tak membawa dokumen keimigrasian.

Baca Selengkapnya

Festival Lintas Perbatasan Indonesia-Malaysia Digelar Agustus

8 Maret 2018

Festival Lintas Perbatasan Indonesia-Malaysia Digelar Agustus

Dia ingin acara ini membuat wisatawan tidak hanya berkunjung saat festival digelar.

Baca Selengkapnya