Terlihat beberapa anak yang lolos dalam penyerbuan bersenjata di Peshawar, Pakistan 16 Desember 2014. Pakistan menjadi salah satu basis terkuat dari kelompok bersenjata taliban. AP Photo/Mohammad Sajjad.
TEMPO.CO, Islamabad - Perdana Menteri Pakistan Nawaz sharif mengatakan penyerangan terhadap siswa sekolah militer di Peshawar sebagai tragedi nasional. Nawaz yang saat itu berada di India langsung terbang menuju Pehsawar untuk mengawasi operasi penyelamatan anak-anak sekolah.
"Saya memutuskan untuk menuju ke Pehsawar dan saya akan mengawasi langsung operasi itu. Mereka adalah anak-anak saya dan ini adalah suatu kehilangan," kata Sharif, seperti dilansi dari The Times of India, Senin, 16 Desember 2014.(Baca:Taliban Bantai Ratusan Pelajar yang Sedang Ujian)
Berdasarkan keterangan gubernur setempat, ada 182 orang yang meninggal dan terluka dalam peristiwa ini. Korban luka telah mendapatkan perawatan di sebuah rumah sakit terdekat.
Sedikitnya enam pelaku penyerangan dan aksi bom bunuh diri dari kelompok Taliban tewas setelah menembak sekitar 130 orang di sekolah militer Pehsawar, Pakistan. Baku tembak dan penyanderaan itu berakhir pada Senin malam, 16 Desember 2014, waktu setempat, seperti dilansir dari CNN. (Baca: Taliban Pakistan Serbu Sekolah Militer)