Teror di Sydney Bisa Berdampak pada Indonesia

Reporter

Selasa, 16 Desember 2014 08:56 WIB

Terlihat seorang sandera berlari menuju kearah polisi yang bersiaga, polisi belum mampu memberi keterangan apa yang sesungguhnya terjadi di dalam kafe tersebut, Sydney, Australia. Penyanderaan terjadi di wilayah Martin Place, 15 Desember 2014. REUTERS/Jason Reed.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi dari Institute for Development Economy and Finance (Indef), Enny Sri Hartati, mengatakan insiden penyanderaan yang terjadi di Sydney, Australia, dapat membawa dampak ke Indonesia. (Baca: Jejak Haron Monis Sebelum Beraksi di Sydney)

"Yang pasti, ada bom dan tidak, di Sydney memang sedang mengalami gejolak. Cina dan India juga terjadi perlambatan ekonomi. Thailand juga gejolak di dalam negerinya," ujar Enny saat dihubungi Tempo, Selasa, 16 Desember 2014.

Apalagi, kata Enny, bila Indonesia segera merealisasikan kemudahan perizinan dan birokrasi yang digadang oleh pemerintah Presiden Joko Widodo terhadap industri, hal tersebut merupakan peluang bagi investasi di Indonesia. (Baca: Indonesia Kecam Penyanderaan di Sydney)

"Sebab, stabilitas politik dan keamanan hal yang utama bagi investasi. Kalau ada persoalan itu, investor mulai berhitung," katanya. Meskipun, Enny berujar, Indonesia tidak dapat lepas dari masalah perpolitikan, dampaknya tak besar dan hanya riak-riak kecil.

Portal News.com.au melansir insiden penyanderaan di Kafe Lindt Chocolate, Martin Place, Sydney, Australia. Martin Place, Senin kemarin, merupakan wilayah penting bagi perekonomian Australia. Di sana merupakan perkantoran bank papan atas, seperti Bank of Australia, Westpac Bank, dan kantor pusat Commonwealth. (Baca: Polisi: Pelaku Teror di Australia Bekerja Sendiri)

Dua korban tewas dan tiga lainnya terluka saat berakhirnya teror penyanderaan di Kafe Lindt. Seperti dikutip dari situs ABC, korban berjatuhan setelah terjadi aksi saling tembak antara polisi dan pelaku penyanderaan, Man Haron Monis. Drama teror penyanderaan di Australia yang berlangsung selama 16 jam itu pun berakhir pada Selasa dinihari, 16 Desember 2014.

TRI SUSANTO SETIAWAN




Terpopuler
Kesaksian WNI Soal Detik-Detik Teror di Australia
8 Alasan Teror di Australia Terkait ISIS
Begini Akhir Teror Penyanderaan di Australia
Analisis Bendera 'ISIS' dalam Teror di Australia
Dua Sandera Tewas, Korban Teror di Australia







Advertising
Advertising






Berita terkait

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.

Baca Selengkapnya

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.

Baca Selengkapnya

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.

Baca Selengkapnya

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.

Baca Selengkapnya

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.

Baca Selengkapnya

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.

Baca Selengkapnya

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca Selengkapnya

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.

Baca Selengkapnya