Cina Peringati Pembunuhan Massal Jepang di Nanjing

Reporter

Sabtu, 13 Desember 2014 18:19 WIB

Prajurit Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) hadiri hari Nasional China Memorial Day, di Nanjing, Jiangsu, Cina, 13 Desember 2014. Semua lapisan masyarakat, termasuk para pemimpin negara dari Partai Komunis Cina, hadir untuk menghormati para korban Pembantaian Nanjing, yang terjadi setelah Jepang merebut kota pada 1937. ChinaFotoPress/Getty Images

TEMPO.CO, Nanjing -Cina untuk pertama kali secara resmi memperingati pembantaian massal yang dilakukan tentara Jepang saat pecah Perang Dunia II. Sekitar 300 ribu orang dibunuh di Nanjing, kota di wilayah Timur Cina pada 13 Desember 1937.

Sekitar 10 ribu orang menghadiri peringatan ke-77 pembunuhan massal di Nanjing. Beberapa korban yang bertahan hidup dari aksi pembantaian pasukan Jepang itu juga hadir di acara itu. Usia mereka sudah uzur sekitar 90 tahun.

Tak hanya pembantaian saja yang terjadi di Nanjing pada masa itu, pasukan Jepang juga dituding melakukan pemerkosaan secara massal kepada para perempuan di Nanjing. Mereka menjadi budak seksual pasukan Jepang. Selain Cina, pasukan Jepang saat itu juga menjadikan perempuan-perempuan Korea, Indonesia, dan Timor Leste jadi budak seks mereka. Namun Jepang tidak mengakui sebagai pelaku pembantaian dan pemerkosaan massal di Nanjing.

Seperti dilansir Xinhua, Presiden Cina, Xi Jinping yang hadir dalam acara peringatan Pembantaian massal di Nanjing hari ini, 13 Desember 2014, menegaskan tak seorang pun dapat membantah peristiwa ini.

"Siapa saja yang berusaha meniadakan pembunuhan massal ini tidak akan diperbolehkan oleh sejarah, oleh jiwa 300 ribu korban, 1,3 miliar penduduk Cina dan semua orang yang cinta damai dan keadilan di dunia," Xi menegaskan dalam pidatonya.

Setelah itu, 3 ribu burung merpati sebagai simbol perdamaian dilepaskan ke udara sebagai peringatan kepada para korban.

Peringatan Pembantaian Massal di Nanjing diadakan saat hubungan Cina dan Jepang mulai cair setelah bertahun-tahun lamanya membeku. Pada akhir bulan November lalu, Xi dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bertemu di Beijing untuk kembali mencairkan kembali ketegangan hubungan kedua negara.

"Rakyat Cina dan Jepang harus berteman baik dari generasi ke generasi," kata Xi di hadapan ribuan warga Cina yang hadir memperingati Pembantaian Massal Nanjing.

Untuk mengenang peristiwa ini, Cina telah membangun Monumen Peringatan Pembantaian Nanjing. Cina mengajukan monumen ini sebagai satu monumen peringatan dunia ke Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan Pendidikan dan Budaya (UNESCO). Keputusan UNESCO atas pengajuan Cina akan diumumkan pada pertengahan 2015.

REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA | CNN | MARIA RITA

Baca juga:
Jokowi Ancam Pencuri Ikan, Ini Respons Thailand
Diajak Ikut Iringan Jokowi, Apa Kata Sultan Yogya?
Refly dan Todung Seleksi Hakim MK, Jokowi Diprotes
Cerita Ahok Saat Kaca Spionnya Dicoleng
Jokowi: Investor Besar Korea Antre ke Indonesia

Berita terkait

Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

12 hari lalu

Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

Luhut menjamin hubungan Indonesia-Cina akan semakin kuat pada periode pemerintahan berikutnya. Ada beberapa proyek kerjasama yang akan dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

23 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

24 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

28 hari lalu

Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

Prabowo yang diumumkan sebagai Presiden terpilih sudah bertemu dengan sejumlah petinggi negara mulai dari Xi Jinping hingga Anwar Ibrahim.

Baca Selengkapnya

Joe Biden dan Presiden Xi Jinping Bertelepon

29 hari lalu

Joe Biden dan Presiden Xi Jinping Bertelepon

Joe Biden melakukan pembicaraan dengan Presiden Xi Jinping. Pembicaraan dilakukan jujur dan konstruktif mengenai berbagai isu bilateral, dan regional

Baca Selengkapnya

Prabowo ke Cina dan Jepang, Kunjungan Menhan Rasa Presiden

30 hari lalu

Prabowo ke Cina dan Jepang, Kunjungan Menhan Rasa Presiden

Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih, Prabowo Subianto, diterima Presiden Cina Xi Jinping dan PM Jepang Fumio Kishida

Baca Selengkapnya

4 Poin Penting Pertemuan Prabowo - Xi Jinping, Ada Soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung

30 hari lalu

4 Poin Penting Pertemuan Prabowo - Xi Jinping, Ada Soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Prabowo dan Xi Jinping membahas sejumlah hal di Cina pada Senin, 1 April 2024. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Kerja Sama dengan Jepang, Setelah Kunjungan ke Cina

30 hari lalu

Prabowo Janjikan Kerja Sama dengan Jepang, Setelah Kunjungan ke Cina

Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto mengatakan kepada PM Jepang Fumio Kishida bahwa dia menginginkan keamanan dan kerja sama lebih dalam

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Kunjungan Prabowo ke Cina Sebagai Menhan, bukan Presiden Terpilih

30 hari lalu

Istana Sebut Kunjungan Prabowo ke Cina Sebagai Menhan, bukan Presiden Terpilih

Istana Kepresidenan mengatakan status Prabowo Subianto yang beranjangsana ke Cina pada pekan ini bukan sebagai Presiden terpilih

Baca Selengkapnya

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

30 hari lalu

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

Presiden Joe Biden dan Xi Jinping mendiskusikan soal Taiwan dan Laut Cina Selatan dalam percakapan telepon terbaru.

Baca Selengkapnya