Obama Akui Penyiksaan CIA Brutal  

Reporter

Rabu, 10 Desember 2014 17:15 WIB

Presiden Barack Obama disambut setibanya di Bandara Internasional Naypyitaw, Myanmar, 12 November 2014. AP/Pablo Martinez Monsivais

TEMPO.CO, Washinton - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengakui metode penyiksaan badan intelijen CIA tergolong brutal dan kontraproduktif. Keterangan tersebut disampaikan Obama untuk menanggapi keluhan para anggota Senat terhadap teknik interogasi CIA.

Menurut Obama, teknik yang digunakan CIA terhadap para pelaku terorisme setelah peristiwa kelabu 11 September 2001 terhadap AS "tidak sesuai dengan nilai-nilai bangsa kita". (Obama Dukung Senat Rilis Laporan Penyiksaan CIA)

Dia menjelaskan kepada jaringan televisi berbahasa Spanyol, Telemundo, "Salah satu hal yang membedakan kita dengan negara-negara lain adalah kita telah membuat kesalahan, namun kita mengakuinya." Menurut dia, pernyataannya bahwa metode tersebut tidak akan diulangi penting untuk diketahui. (Sejarah Interogasi Keras CIA Sejak 2002 Lalu)

Cara-cara brutal dan muslihat CIA, Obama menjelaskan, dijalankan di bawah pemerintahan sebelumnya, yakni George W. Bush. "Cara tersebut dilakukan tergesa-gesa tanpa memikirkan dampaknya."

Sebelumnya, salah seorang anggota Senat AS mengutuk teknik interogasi CIA terhadap orang-orang yang disangka sebagai pelaku serangan teror 9 September 2001.

Dalam laporan setebal 480 yang dilansir pada Selasa, 9 Desember 2014, disebutkan bahwa CIA telah menangkap sekitar 100 orang yang diduga melakukan operasi di AS para periode 2001-2009. Dianne Feinstein, dari Komite Intelijen Senat, mengatakan teknik yang digunakan CIA sangat brutal.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Terpopuler:
7 Fakta Kunci Laporan Senat AS Soal Penyiksaan CIA
Sejarah Interogasi Keras CIA Sejak 2002 lalu
AS Siaga Jelang Publikasi Laporan Penyiksaan CIA
Tahanan CIA Disiksa dan Diancam dengan Bor Listrik

Berita terkait

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

22 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

Negosiasi gencatan senjata di Gaza, setelah sekitar setengah tahun pertempuran antara tentara Israel dan Hamas, akan berlangsung hari ini di Kairo

Baca Selengkapnya

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

28 hari lalu

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

Laporan Insider menyebutkan anggota unit intelijen militer Rusia (GRU) kemungkinan terlibat dalam penyebaran Sindrom Havana.

Baca Selengkapnya

CIA Beri Dana dan Latih Mata-mata Ukraina, Siapa yang Diuntungkan?

26 Februari 2024

CIA Beri Dana dan Latih Mata-mata Ukraina, Siapa yang Diuntungkan?

CIA mendanai dan melatih mata-mata Ukraina untuk menghadapi Rusia sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

16 Februari 2024

Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Direktur CIA dalam sebuah kunjungan mendadak ke Israel.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

15 Februari 2024

Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menekan kelompok pejuang Hamas pada Rabu untuk segera menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

26 Januari 2024

Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

Direktur CIA William Burns akan bertemu kepala Mossad, dan PM Qatar untuk membahas pembebasan sandera Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

CIA Rekrut Intel Rusia Lewat Video, Ditawarkan Jadi Mata-mata

24 Januari 2024

CIA Rekrut Intel Rusia Lewat Video, Ditawarkan Jadi Mata-mata

Badan intelijen AS, CIA mengedarkan video untuk merekrut anggota dari dinas rahasia Rusia.

Baca Selengkapnya

Intelijen AS Temukan Bukti ISIS Afghanistan di Balik Pengeboman Iran

6 Januari 2024

Intelijen AS Temukan Bukti ISIS Afghanistan di Balik Pengeboman Iran

Penyadapan komunikasi oleh intelijen Amerika Serikat mengkonfirmasi bahwa cabang ISIS berbasis di Afghanistan melakukan dua pemboman di Iran

Baca Selengkapnya

Alexei Navalny Ditahan di Penjara Arktik 'Serigala Kutub'

27 Desember 2023

Alexei Navalny Ditahan di Penjara Arktik 'Serigala Kutub'

Politisi oposisi Rusia Alexei Navalny membenarkan keberadaannya di penjara bersalju di atas Lingkaran Arktik.

Baca Selengkapnya

Hamas Bersedia Perpanjang Gencatan Senjata Selama Empat Hari Lagi

29 November 2023

Hamas Bersedia Perpanjang Gencatan Senjata Selama Empat Hari Lagi

Sebuah sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan bahwa gerakan tersebut bersedia memperpanjang gencatan senjata Gaza selama empat hari ke depan

Baca Selengkapnya