Pura-pura Ebola, Pemuda Taiwan Didenda Rp 60 Juta  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Minggu, 7 Desember 2014 16:28 WIB

Ilustrasi ebola. AP/The Mountain Press, Curt Habraken

TEMPO.CO, Taipei - Seorang pemuda Taiwan diganjar denda sebesar 150 ribu dolar Taiwan (sekitar Rp 60 juta) karena berpura-pura terkena ebola. Pemuda berusia 19 tahun yang tidak disebut namanya itu mengaku kepada dokter dia bepergian ke Afrika dan menderita gejala-gejala ebola. Akibatnya rumah sakit memberlakukan karantina darurat.

Pemuda tersebut dirawat di rumah sakit umum veteran Kaohsiung, Jumat pekan lalu. Kepada dokter dia mengaku menderita demam dan diare serta makan daging kelelawar saat bepergian ke Nigeria.

Pihak rumah sakit langsung mengambila langkah cepat dengan mengarantina pemuda tadi dan menolak kasus-kasus darurat lain, meski saat itu yang bersangkutan tidak menderita demam.

Peristiwa itu menuai perhatian media massa. Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan bahkan mengeluarkan peringatan bepergian ke Afrika Barat kecuali untuk keperluan mendesak dan melarang mereka menyantap daging hewan liar. (Baca juga: Empat Ciri Orang Tertular Ebola, Apa Saja?)

Namun hasil tes ebola terbukti negatif, Sabtu, 6 Desember 2014. Tidak hanya itu, aparat juga menemukan bahwa si pria tidak pernah bepergian ke luar negeri dan tidak memiliki paspor. Para dokter di rumah sakit menduga pria itu sakit mental.

Dokter rumah sakit menyatakan pria yang tidak disebut namanya tersebut akan tetap ditahan di rumah sakit hingga dijemput pihak keluarga.

"Pihak rumah sakit telah memberitahukan kepada anggota keluarga untuk mengambilnya, karena dia dianggap masih anak-anak menurut undang-undang sipil Taiwan," kata Chen Yao-sheng, Direktur Departemen Kesehatan Internal, seperti dilansir Focus Taiwan, Sabtu, 6 Desember 2014.

Pemuda yang tidak disebut namanya itu mengaku yatim piatu dan meninggalkan rumah sejak berusia lima tahun. Namun setelah diselidiki pengakuan tersebut juga bohong. Menurut Chen, pihak rumah sakit pada awalnya memutuskan pria itu secara psikologis normal, tetapi memiliki beberapa kelainan tingkah laku.

Virus ebola yang merebak di Afrika Barat tersebut hingga kini telah menelan korban jiwa lebih dari 6.100 orang. (Baca juga: Fakta-fakta Seputar Penyakit Ebola)

CHANNEL NEWS ASIA | FOCUS TAIWAN | NATALIA SANTI

Berita lain:
Kalahkan Malaysia, Indonesia ke Final Axiata Cup
Ini Daftar Pemenang FFI 2014
Munas Golkar Tandingan Dapat Restu Jusuf Kalla

Berita terkait

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

4 menit lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

5 menit lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

8 menit lalu

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

Alat sadap IMSI Catcher berfungsi mengetahui lokasi seseorang lewat telepon seluler dengan cara intersepsi, metode yang lazim digunakan intelijen.

Baca Selengkapnya

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

11 menit lalu

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

KPU membantah gugatan Partai Demokrat pada perkara Nomor 183-01-14-16/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 dalam sidang sengketa Pileg

Baca Selengkapnya

Jelang Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Ivar Jenner Akui Para Pemain Kelelahan

12 menit lalu

Jelang Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Ivar Jenner Akui Para Pemain Kelelahan

Ivar Jenner menegaskan kemenangan menjadi harga mati yang harus diraih Timnas U-23 pada laga Indonesia vs Guinea pada playoff Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

12 menit lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Orangutan, Hewan Tercerdas yang Mirip Manusia

13 menit lalu

5 Fakta Orangutan, Hewan Tercerdas yang Mirip Manusia

Orangutan memiliki kecerdasan lebih tinggi dari simpanse dan gorila.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

15 menit lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

19 menit lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Belum Tentukan Sikap Politik Resmi di Pilkada Jawa Timur

23 menit lalu

PPP Sebut Belum Tentukan Sikap Politik Resmi di Pilkada Jawa Timur

PPP menyatakan sifat politiknya di Pilkada Jawa Timur masih dinamis. Antara mendukung Khofifah atau membentuk koalisi baru.

Baca Selengkapnya