TEMPO.CO, SEOUL - Tim SAR menemukan lagi 11 jenazah di lokasi kecelakaan kapal ikan Korea Selatan, Oryong 501, di Laut Bering, Rusia. Penemuan tersebut menambah jumlah korban tewas menjadi 12 orang dan 41 masih hilang. (Baca: Dokumen WNI Kecelakaan Kapal Oryong Legal)
Kapal Oryong 501 yang berbobot 1.753 ton dan membawa 60 awak, tenggelam di Laut Bering sebelah barat, Senin, 1 Desember 2014. Satu pengawas Rusia, tiga warga Filipina, dan tiga warga Indonesia berhasil diselamatkan. Seorang pelaut Korea Selatan meninggal dunia tak lama setelah diselamatkan. (Baca: Ini Daftar WNI di Kapal Oryong yang Tenggelam)
Jenazah yang ditemukan hari ini, Rabu, 3 Desember 2014, diduga tiga orang berasal dari Korea Selatan, tujuh warga Indonesia, dan satu warga Filipina. "Kami sedang berusaha memverifikasi identitasnya," kata pejabat dari perusahaan Korea Selatan.
Sementara itu Tim Perlindungan KBRI Moskow sudah tiba di Petropavlov, Kamchatka, Rusia, dan langsung berkoordinasi dengan tim SAR di sana. "Sepuluh ABK WNI sudah ditemukan, kondisinya besok akan kami kabarkan. Saat ini kami sedang menghubungi keluarga," kata Lalu Muhammad Iqbal, Wakil Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri, kepada Tempo.
Seoul meminta pemerintah Rusia mempercepat operasi pencarian dan penyelamatan. Total lima kapal dilibatkan dalam operasi SAR. Sedangkan tim penjaga pantai Amerika Serikat mengerahkan pesawat dan kapal penyelamat Munro yang dijadwalkan akan tiba di lokasi secepatnya.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan telah mengirim dua diplomat ke Rusia untuk mendukung upaya penyelamatan. Dua pejabat konsulat Seoul di Vladivostok juga ikut bergabung.
Kapal Oryong 501 dibuat di Spanyol pada 1978 namun baru diakuisisi oleh perusahan perikanan Korea Selatan, Sajo Industries, pada 2010. Kapal itu tenggelam akibat cuaca buruk meskipun awak berusaha mengendalikan kapal dengan menggunakan pompa.
YONHAP | NATALIA SANTI
Berita Terpopuler:
Gubernur FPI Fahrurrozi Menunggak Iuran Warga
KPK Iming-imingi Suryadharma Ali Diskon Hukuman
Fuad Amin: Dugaan Ijazah Palsu sampai Suap Migas
Berita terkait
Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun
36 hari lalu
Terungkap dari anggara belanja pertahanan, berikut daftar 19 kapal perang Amerika yang akan dipensiunkan tahun depan beserta alasannya.
Baca SelengkapnyaFilipina Modernisasi Militer Tahap Ketiga
2 Februari 2024
Fase ketiga modernisasi militer ini meliputi pembelian kapal selam pertama agar bisa mempertahankan kedaulatan maritim Filipina
Baca SelengkapnyaDebat Capres 2024: Ganjar dan Anies Baswedan Tanya Soal Alutsista yang Pernah Dibeli Prabowo
8 Januari 2024
Saat debat capres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan persoalkan pembelian alutsista bekas oleh Prabowo. Berikut daftar alutsista yang dibeli Kemenhan.
Baca SelengkapnyaDebat Capres 2024: Ganjar Sentil Prabowo Soal Batalnya Proyek Kapal Selam Kerja Sama PT PAL dan Korea Selatan
8 Januari 2024
Ganjar Pranowo saat debat capres ketiga mempertanyakan soal proyek kapal selam kerja sama PT PAL dan Korsel yang dibatalkan Prabowo.
Baca SelengkapnyaGanjar Singgung Prabowo Batalkan Kerja Sama Pembuatan Kapal Selam dengan Korsel
7 Januari 2024
Di sesi debat pilpres 2024 ketiga, Ganjar Pranowo sempat menyinggung Prabowo Subianto soal pembatalan kerja sama pembuatan kapal selam.
Baca SelengkapnyaPutin Luncurkan Lagi Kapal Selam Nuklir Rusia yang Baru
12 Desember 2023
Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan kapal selam nuklir yang baru.
Baca SelengkapnyaQatar Hukum Mati 8 Mantan Personel AL India, Dituding Mata-mata untuk Israel
27 Oktober 2023
Pengadilan Qatar mengumumkan hukuman mati bagi delapan warga India, yang diduga menjadi mata-mata Israel
Baca SelengkapnyaCina Kembangkan Kapal Selam Bersenjata Nuklir Siluman
9 Oktober 2023
Cina memulai produksi kapal selam bersenjata nuklir generasi baru dengan kemampuan siluman, sehingga membuat persaingan semakin intensif.
Baca SelengkapnyaTaiwan Selidiki Pembocoran Rahasia Kapal Selam ke Cina
2 Oktober 2023
Kejaksaan Taiwan sedang menyelidiki tuduhan ada pihak yang membocorkan program kapal selam negeri itu ke Cina.
Baca SelengkapnyaTaiwan Luncurkan Kapal Selam Pertama Buatan Dalam Negeri, Hadapi Tekanan CIna
28 September 2023
Taiwan meluncurkan kapal selam pertama hasil pengembangan dalam negeri sebagai langkah besar untuk menghadapi tekanan Cina.
Baca Selengkapnya