Ini Bunker Anti-Bom Nuklir Milik Sahabat Sukarno  

Reporter

Sabtu, 29 November 2014 10:12 WIB

Saklar listrik yang berada di terowongan rahasia bunker pemimpin Yugoslavia Josip Broz Tito di Konjic, 16 Oktober 2014. Pada awa 1950 Tito memerintahkan membangun sebuah bunker rahasian dengan kedalaman 270 meter untuk berlindung dari serangan nuklir. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Serbia - Mantan Presiden Yugoslavia (sekarang Serbia), Josip Broz Tito, memerintahkan pembangunan bunker anti-bom nuklir pada 1953. Bunker dibangun dengan menggali tanah di satu gunung di Kota Konjic, sekitar 25 mil arah selatan Sarajevo, sekarang ibu kota Bosnia-Herzegovina.

Bunker seluas 6.500 meter dibangun di kedalaman 920 kaki dari permukaan tanah untuk melindungi Tito dan keluarganya serta seluruh stafnya dari serangan bom nuklir. Bunker ini mampu menahan serangan nuklir berkekuatan 20 kiloton, lebih kuat daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, pada Perang Dunia II.

Bunker yang direncanakan dibangun selama 26 tahun dan berbiaya US$ 3 miliar tersebut dirahasiakan. Pemerintah pecahan Yugoslavia, Bosnia, mengungkap pembangunan bunker itu pada 1992.

Militer Bosnia kini menguasai bunker tersebut dan baru-baru ini memberi akses kepada publik untuk melihatnya. Daily Mail, Jumat, 27 November 2014, melansir berita dan foto-foto bunker berbentuk "U" lengkap dengan seluruh fasilitasnya.

Bunker dirancang mampu menampung 350 orang untuk tinggal dan bekerja di sana selama enam bulan tanpa perlu keluar demi menghirup udara. Fasilitas tersedia lengkap, misalnya generator listrik serta sistem suplai air dan udara. Ada 100 kamar tidur dan blok khusus presiden.

Di blok khusus presiden yang dijaga ketat oleh petugas keamanan, tersedia kamar tidur dengan perlengkapan tidur, toilet, dan ruang kerja. Bunker ini dilengkapi peralatan komunikasi, sehingga orang-orang di dalam bunker dapat memantau situasi di luar, antara lain, melalui televisi.

Bunker juga menyediakan fasilitas ruang pertemuan dan ruang kerja para anggota staf. Ada pula ruang khusus untuk mengirim atau menerima pesan telefaks.

Menariknya, di semua ruangan dipajang foto Tito, pemimpin partai komunis-sosialis Yugoslavia dan pendiri kelompok Negara Nonblok bersama Sukarno, sahabatnya. Persahabatan Sukarno-Tito pernah diungkapkan oleh Guruh Sukarno, putra presiden pertama Indonesia itu. "Persahabatan antara ayah saya dan Presiden Tito terjalin sangat akrab," ujar Guruh seperti diberitakan Antara, 27 Februari 2014.

Sayang, Tito tidak sempat menyaksikan bunker anti-bom nuklir itu. Ia meninggal pada 1980. Kemudian Yugoslavia bergolak dan terbelah menjadi sejumlah negara, di antaranya Bosnia-Herzegovina dan Serbia.


DAILY MAIL | MARIA RITA

Baca juga:
Ini Alasan Jokowi Pilih Dwi Soetjipto
Kalahkan Laos 5-1, Indonesia Tetap Tersingkir
Evan Dimas Ditaksir Klub Australia Brisbane Roar
Kapal Diusir, Media Jiran Tuding Jokowi Sekutu AS








Advertising
Advertising

Berita terkait

2 Jejak Kedekatan Indonesia-Serbia Permudah Tangkap Maria Lumowa

10 Juli 2020

2 Jejak Kedekatan Indonesia-Serbia Permudah Tangkap Maria Lumowa

Argo menambahkan pemerintah Serbia bersedia bekerja sama menangkap Maria Lumowa karena memiliki kedekatan dengan Indonesia

Baca Selengkapnya

Serbia Tarik Seluruh Staf Kedutaannya dari Macedonia

22 Agustus 2017

Serbia Tarik Seluruh Staf Kedutaannya dari Macedonia

Serbia menarik pulang seluruh staf kedutaannya dari Macedonia setelah menerima informasi tentang rencana serangan terhadap kepentingan Serbia di sana.

Baca Selengkapnya

Kroni Rusia Menangi Pemilu Serbia. Siapa Dia?  

3 April 2017

Kroni Rusia Menangi Pemilu Serbia. Siapa Dia?  

Perdana Menteri Aleksandar Vucic, yang dikenal sebagai kroni Rusia, memenangi pemilihan presiden Serbia, Ahad waktu setempat.

Baca Selengkapnya

Serbia Pilih Presiden Baru  

2 April 2017

Serbia Pilih Presiden Baru  

Lembaga survei memprediksi Vucic meraih kemenangan dengan mudah pada babak pertama lantaran partai oposisi terbelah.

Baca Selengkapnya

Terdakwa Genosida di Bosnia, Karadzic: Saya Tahu Impian Saya  

24 Maret 2016

Terdakwa Genosida di Bosnia, Karadzic: Saya Tahu Impian Saya  

Dia didakwa menjadi otak pembantaian 8.000 muslim pada 1995 setelah pasukan Serbia menguasai Srebenica, kawasan yang dinyatakan aman oleh PBB.

Baca Selengkapnya

Ke Beograd, Wamenlu Lobi Presiden dan Ketua Parlemen Serbia

12 November 2015

Ke Beograd, Wamenlu Lobi Presiden dan Ketua Parlemen Serbia

Wamenlu minta Presiden Serbia memberikan pengurangan tarif bagi ekspor RI dan kemudahan serta perlindungan bagi investor RI.

Baca Selengkapnya

Cerita Seru, Duta Besar Serbia Diuber Penculik  

9 November 2015

Cerita Seru, Duta Besar Serbia Diuber Penculik  

Dua karyawan Kedutaan Besar Serbia dilaporkan diculik di pantai Sabratha, Libya, ketika sedang berkonvoi menuju Tunisia.

Baca Selengkapnya

Kecolongan, Nomor Pemenang Lotre Keluar Sebelum Diundi

4 Agustus 2015

Kecolongan, Nomor Pemenang Lotre Keluar Sebelum Diundi

Polisi kini telah menyita mesin lotre, bola, dan perangkat lunak komputer.

Baca Selengkapnya

Asyik Dengarkan One Direction, Gadis Ini Disambar Kereta  

22 Maret 2015

Asyik Dengarkan One Direction, Gadis Ini Disambar Kereta  

Saat petaka datang, Jana Djuric, gadis Serbia berusia 15 tahun, sedang mendengarkan lagu One Direction.

Baca Selengkapnya

Banjir di Serbia, Gereja Salahkan Waria Austria

25 Mei 2014

Banjir di Serbia, Gereja Salahkan Waria Austria

"Tuhan mengirim hujan sebagai peringatan."

Baca Selengkapnya