3 Cerita Manis dan Pahit Malaysia di Era Jokowi

Reporter

Sabtu, 29 November 2014 06:30 WIB

Presiden Joko Widodo bersiap meninggalkan aula VIP Lancang Kuning Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, Rabu, 26 November 2014. Jokowi akan meninjau lokasi bekas kebakaran lahan gambut di Kepulauan Meranti, Riau. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO , Jakarta: Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla baru berlangsung sebulan lebih. Keduanya dilantik sebagai presiden dan wakil presiden di gedung DPR/MPR pada 20 November 2014.


Di masa pemerintahannya yang baru seumur jagung itu, sejumlah riak-riak terjadi dalam hubungan dengan Malaysia. Inilah tiga hal terkait Jokowi yang mengusik negeri Jiran itu.

Pertama, soal kebijakan menenggelamkan kapal nelayan Malaysia yang menerobos perairan Indonesia. Media online Malaysia, Utusan.com, menilai Jokowi ingin terkesan melakukan konfrontasi dengan negeri jiran dengan kebijakannya itu.

Dalam artikel berjudul "Maaf Cakap, Inilah Jokowi", media tersebut bahkan menyebut Jokowi sebagai pemimpin angkuh. "Ini seolah-olah memperlihatkan Jokowi memilih pendekatan konfrontasi, bertentangan dengan gambaran yang diberikan sebelum ini. Tetapi tidak dinafikan sebahagian besar rakyat Indonesia berbudaya dan tatasusila tingg," tulisan media itu. (Baca: Media Jiran: Jokowi Pakai Jurus 'Ganyang Malaysia')

Kedua, soal klaim tiga desa di Kecamatan Lumbis Ongong, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Pada pertengahan bulan ini, diberitakan ada sekitar 54 hektare wilayah di Sumantipal, Sinapad, dan Kinokod yang menjadi sengketa antara Indonesia dan Malaysia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan isu klaim Malaysia atas tiga desa itu bisa mengancam kedaulatan Indonesia. "Ya, pasti mengancam kedaulatan. Kami bisa bicarakan secara baik dengan Malaysia," kata JK pada 14 November 2014. (Baca: JK: Klaim Malaysia di Nunukan Ancam Kedaulatan)

Ketiga, kekaguman pada sosok Jokowi yang merakyat. Kekaguman itu sudah ditunjukkan sejumlah pengamat asal Negeri Jiran itu sejak Jokowi masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Pada 11 Februari 2014, misalnya, kolumnis Malaysia, Syed Nadzri Syed Harun, menulis di koran The Malay Mail dengan judul "Wanted badly: A Malaysian Jokowi". Nadzri menilai negara itu memerlukan sosok pemimpin baru seperti Jokowi yang lebih mementingkan kerja nyata dibanding mengurusi kepentingan politik. “Jokowi bahkan mau masuk ke gorong-gorong dan mengunjungi daerah kumuh serta berbicara dengan rakyat miskin tentang akses kesehatan dan pendidikan.” (Baca: Usir Kapal, Kata Media Malaysia Jokowi Alihkan Isu)

TIM TEMPO | NURDIN SALEH


Berita Lain
Jurus Saling Kunci Jokowi dengan Koalisi Prabowo

Ruhut: Demokrat Tolak Dukung Hak Interpelasi

Tiga Momen Kedekatan Jokowi dan Menteri Susi

Alasan Akbar Cs Sarankan Penundaan Munas Golkar

Berita terkait

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

38 menit lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

1 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

2 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

2 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

5 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

5 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

5 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

6 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

8 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

9 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya