Kassig Dipenggal ISIS, Tayangan Video Janggal

Reporter

Selasa, 18 November 2014 10:19 WIB

Abdul-Rahman (Peter) Kassig di lembah Beka, Mei 2013. REUTERS/Kassig Family/Handout via Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Video yang dirilis oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebagai klaim kematian relawan Amerika Serikat, Peter Kassig, ternyata menyimpan sejumlah kejanggalan. Untuk pertama kalinya, setelah eksekusi empat sandera sebelumnya, video Kassig tidak menampilkan adegan pemenggalan, tidak menyampaikan ancaman, dan tidak pula menyebut target selanjutnya. Dalam video itu, tahu-tahu seorang anggota ISIS sudah menginjak kepala yang diduga adalah kepala Kassig yang sudah terpenggal.

ISIS justru berfokus pada pemenggalan terhadap lebih dari 20 tentara Suriah oleh sejumlah anggotanya. Salah satu algojo lalu mengecam Presiden Barack Obama lantaran menyisakan tentara AS di Irak sejak penarikan pasukan pada 2004. (Baca: ISIS Rilis Lagi Video Pemenggalan Warga AS)

Seorang pengamat anti-ekstremis Irak dari Qulliam Foundation, Haris Rafiq, menelaah arti kejanggalan video itu. Rafiq memprediksi keanehan itu mengindikasikan keadaan ISIS kini sedang tertekan.

"Seperti seekor binatang yang terluka, mereka akan semakin ganas dan brutal untuk melindungi diri dan mengancam musuh. ISIS ingin menunjukkan bahwa mereka masih kuat meski dihujani serangan dari aliansi Amerika," kata Rafiq, seperti dilaporkan CNN, Senin, 17 November 2013. (Baca: Algojo ISIS, Jihadi John, Dikabarkan Terluka Parah)

Rafiq menjelaskan, sisi brutal yang ingin ditunjukkan ISIS menandakan bahwa mereka sedang terpojok. "Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bisa lebih keji dalam keadaan putus asa," kata Rafiq.

Sementara itu, pensiunan Angkatan Darat AS sekaligus ahli kontraterorisme, Letnan Kolonel Joe Ruffini, berpendapat, video itu dirilis untuk menakut-nakuti warga Suriah dan Irak. Ruffini mengatakan ISIS ingin kemauannya dituruti oleh negara yang telah mereka kuasai.

"ISIS seperti ingin berkata, 'Saat kami meminta Anda melakukan sesuatu, Anda akan tahu apa konsekuensinya jika menolak'," kata Ruffini.

Daveed Gartenstein-Ross, petinggi Yayasan Pertahanan Demokrasi, mengatakan mungkin terjadi masalah serius sebelum Kassig dieksekusi. "Kemungkinan yang paling besar adalah terjadi hal yang tidak beres, di luar dugaan ISIS, ketika mereka memenggal Kassig," kata Ross.




RINDU P. HESTYA | CNN | TIMES




Berita Lain:
Jokowi Jadi Koki, Benarkah Australia Menghina?
Algojo ISIS, Jihadi John, Dikabarkan Terluka Parah
Peter Kassig, Relawan AS yang Dibunuh ISIS










Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya