Cegah Teroris, Jaksa AS Dikirim ke Sejumlah Negara  

Reporter

Jumat, 14 November 2014 13:34 WIB

Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Washington - Puluhan jaksa dan penegak hukum Amerika Serikat sedang dikirim ke Balkan, Timur Tengah, dan Afrika Utara untuk melacak para militan yang ingin kembali ke negaranya dari Suriah. Keputusan ini dibuat pemerintah AS setelah berulang kali mengecam para militan yang menggunakan paspor negara-negara Barat ke Suriah untuk menyerang negara-negara Amerika dan sekutunya. (Baca: Lagi, Militan Pro-ISIS Sandera Sekutu AS)

"Personil ini akan memberikan bantuan penting untuk sekutu kami dalam mengadili mereka yang kembali dari Suriah dan berniat melakukan aksi terorisme di negara yang ditargetkan," kata Jaksa Agung Amerika Serikat, Eric Holder, seperti dilaporkan Malaysian Insider, Jumat, 14 November 2014.

Seorang pejabat senior dari Departemen Kehakiman menyatakan ada sekitar 70 jaksa yang akan ditugaskan di beberapa negara, termasuk Albania, Bosnia, Kroasia, Kosovo, Serbia, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Seorang jaksa yang bertugas di Albania misalnya, akan mengkoordinasikan pekerjaan anti-terorisme di Balkan dan Institut Internasional untuk Hukum dan Aturan Hukum.

"Tujuan mereka adalah untuk memastikan bahwa negara itu memiliki undang-undang yang konsisten dengan kontraterorisme konvensi PBB," kata Holder. (Baca: AS dan Sekutu Arab Mulai Gempur ISIS di Suriah)

Amerika Serikat dan Uni Eropa juga telah membahas kemungkinan dampak dari pelacakan dan pembatasan perjalanan para pejuang asing. Komisaris Uni Eropa untuk Migrasi Negeri dan Kewarganegaraan Dimitris Avramopoulos menjelaskan bahwa langkah tersebut tidak boleh membatasi perjalanan reguler dari warga "biasa". "Semua tindakan ini harus diukur agar tidak menjadi kendala bagi perjalanan bebas para warga yang 'bersih'," kata Avramopoulos.

RINDU P. HESTYA | MALAYSIAN INSIDER

Berita Lain:
Malaysia Kuasai 3 Desa, Pemda Nunukan Pasrah
Ahok Didukung MUI Asal...
Cara Jokowi Jadikan Indonesia Poros Maritim

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya