Lima Isu Kunci di KTT ASEAN  

Reporter

Rabu, 12 November 2014 09:53 WIB

Polisi memeriksa kendaraan yang akan dialihkan, di jalan menuju ke tempat utama untuk KTT Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), di Naypyitaw, 11 November 2014. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Jakarta - Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang akan dilaksanakan di Myanmar mulai hari ini, 12 November 2014, akan membahas sejumlah isu. Berikut lima isu kunci yang menjadi prioritas untuk dibahas dalam KTT ASEAN seperti dilansir oleh The Bangkok Post, 11 November 2014:

1. Perdebatan Cina dan ASEAN tentang Laut Cina Selatan, akankah berakhir?
Cina dan anggota ASEAN seakan terjebak dalam masalah batas wilayah laut negara-negara mereka di Laut Cina Selatan. Beijing dan anggota ASEAN setuju untuk membicarakan bagaimana jalan keluar terbaik untuk masalah kelautan mereka pada Oktober lalu, namun tata kelakuan baik (code of conduct) belum ditandatangani. (Baca: Konflik Laut Cina Selatan Dibahas di KTT ASEAN)

"Cina lebih memilih membuat persetujuan secara bilateral atas persengketaan kelautannya, daripada secara multilateral. Itu yang menyebabkan Cina tak kunjung menandatangani draf perjanjian tersebut," kata Fuadi Pisuwan, dosen program Asia di Universitas Harvard.

2. Seberapa antusiaskah anggota ASEAN terhadap program integrasi ekonomi?
Kesepakatan untuk menjalankan integrasi ekonomi ditandatangani pada tahun 2007 untuk melakukan persiapan sehingga 2015 dapat diimplementasikan perpindahan migrasi tenaga kerja antarnegara anggota ASEAN. Namun karena ada beberapa negara anggota ASEAN yang memiliki tingkat pendapatan jauh di atas anggota lainnya, muncul kekhawatiran sulit mengendalikan imigran dari negara miskin.

"90 persen persiapan sudah berjalan dan direncanakan sebelum 2015 akan mencapai target persiapan. Sangat mengesankan," kata Roy Daria tria, pimpinan redaksi di majalah Asean Affairs. (Baca: Jokowi 'Jual' Program Kerja di KTT ASEAN)

3. Apakah ASEAN seperti Uni Eropa, melaksanakan common market setelah tahun 2015?
Integrasi ekonomi yang diusung ASEAN mengalami peningkatan yang mengesankan. Perusahaan swasta dan ahli ekonomi akan banyak menyumbang untuk peningkatan pembangunan energi dan infrastruktur pada tahun 2015. Namun wacana common market tidak akan terlaksana, terbukti tidak masuk dalam rencana pembahasan dalam pertemuan di Naypyidaw, ibu kota Myanmar.

"ASEAN berbeda dengan Uni Eropa. Kita hanya ingin mengatur stabilitas, mempromosikan pembangunan, dan menjaring banyak investor asing," kata Chayut Setboonsarng, analis kebijakan regional.

4. Adakah langkah baru yang diakomodasi ASEAN terhadap perdagangan manusia?
Momok yang ada di Asia Tenggara adalah perbudakan seks, perbudakan tenaga kerja, dan penyelundupan manusia. Amerika Serikat menobatkan Thailand, Malaysia, Myanmar, Laos, dan Kamboja sebagai pelanggar dan pelaku terbesar kasus kriminal tersebut. Untuk pertama kalinya, ASEAN memiliki wacana untuk membahas bagaimana manajemen kasus perdagangan manusia yang akan ditandatangani sebelum akhir tahun.

"ASEAN perlu segera mencabut prinsip noninterferensi yang beberapa dekade membuat ASEAN sulit menyelesaikan masalah di negara anggotanya," kata Sunai Phasuk dari Human Rights Watch. (Baca: Di KTT ASEAN, Jokowi Paparkan Ide Poros Maritim)

5. Akankah Presiden Barack Obama mendukung Aung San Suu Kyi diizinkan mengikuti pemilu Myanmar tahun depan?
Presiden Obama telah mendukung reformasi di Myanmar, mendorong masyarakat dan swasta untuk mengizinkan Suu Kyi mencalonkan diri sebagai Presiden, namun tidak disetujui konstitusi karena keterlambatan kehadiran pasangan Suu Kyi.

Oktober lalu Presiden Obama meminta Presiden Myanmar Thein Sein untuk menekan masalah Suu Kyi, namun militer Myanmar yang memiliki hak veto di konstitusi tidak setuju.

INTAN MAHARANI | BANGKOK POST

Baca juga:
FPI Mengaku Cuma Sekali Ditegur Kemendagri
Menteri Susi: Investor Harus Punya Pengolahan Ikan
Konflik Laut Cina Selatan Dibahas di KTT ASEAN
Pakaikan Mantel ke Istri Jinping, Putin Dikritik

Berita terkait

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

3 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

8 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

8 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

8 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

13 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

16 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

23 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

26 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

26 hari lalu

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

28 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya