Lagi, Spanyol Batalkan Referendum Catalonia  

Reporter

Rabu, 5 November 2014 16:01 WIB

Massa Pro-kemerdekaan mengenakan kaus bertuliskan "Catalonia bukan Spanyol" dalam perayaan hari nasional Catalonia di Barcelona, Spanyol, 11 september 2014. David Ramos/Getty Images

TEMPO.CO, Barcelona - Mahkamah Konstitusi Spanyol kembali membatalkan rencana referendum lewat pemungutan suara yang direncanakan pemerintah Catalonia untuk mendapatkan kemerdekaan. Pembatalan ini berlaku untuk referendum yang direncanakan digelar pada 9 November mendatang, setelah sebelumnya ditangguhkan akhir September lalu.

"Pengadilan telah memutuskan untuk menghentikan langkah pemerintah Catalonia untuk melakukan referendum pada 9 November," kata seorang pejabat Mahkamah, seperti dilaporkan RT, 4 November 2014. (Baca: Catalonia Desak Referendum Dipercepat)

Larangan itu tetap disahkan meski pemerintah Barcelona mengajukan petisi agar konstitusi Spanyol mengizinkan Catalonia mengadakan referendum. Deputi Perdana Menteri Spanyol Soraya Saenz de Santamaria menilai referendum itu adalah penyimpangan demokrasi.

"Referendum Catalonia melawan konstitusi negara dan wilayah itu sendiri yang sudah memiliki kekuatan besar," kata Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy, mengacu pada kekuatan parlemen, kepolisian, dan pendidikan di Catalonia.

Pemimpin Catalonia, Artur Mas, menyayangkan pembatalan referendum, tapi tetap menghormati keputusan pemerintah Spanyol. Namun Mas menuduh pemerintah "menyalahgunakan kekuasaan dan hukum" dengan menggunakan Mahkamah Konstitusi untuk menyelesaikan konflik politik.

Adapun puluhan ribu warga Catalonia dilaporkan akan tetap berkampanye pada Ahad nanti untuk menuntut kemerdekaan. (Baca: Pemimpin Catalunya Tak Terima Referendum Ditunda)

Rencana referendum pertama kali diblokir pada September lalu, ketika pemerintah Spanyol mengajukan banding ke Mahkamah Konstitusi. Akibat penolakan itu, sekitar 110 ribu warga Catalonia berkumpul di Barcelona untuk menuntut agar referendum tetap dilakukan.

Menurut jajak pendapat terbaru, sekitar 60 persen dari 7,5 juta warga Catalonia mendukung pemisahan diri dari Spanyol. Dengan bahasa dan budaya sendiri, negara yang menyumbang hampir seperempat pendapatan domestik ke Negeri Matador itu ingin jadi negara sendiri.

RINDU P. HESTYA | RT

Berita Lain:
Tiga Perilaku Aneh Pembunuh Dua TKI Indonesia
Bagus, Kinerja TKI Korban Pembunuhan di Hong Kong
Pembunuh TKI di Hong Kong Sempat Ingin Bunuh Diri

Berita terkait

Pengadilan Spanyol Minta 2 Tokoh Kemerdekaan Catalonia Ditahan

17 Oktober 2017

Pengadilan Spanyol Minta 2 Tokoh Kemerdekaan Catalonia Ditahan

Pengadilan Spanyol memerintahkan 2 tokoh organisasi terbesar pendukung kemerdekaan Catalonia ditahan tanpa jaminan.

Baca Selengkapnya

Spanyol Ultimatum Catalonia Batalkan Kemerdekaan Dalam 8 Hari

12 Oktober 2017

Spanyol Ultimatum Catalonia Batalkan Kemerdekaan Dalam 8 Hari

Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy mengultimatum pemerintah Catalonia membatalkan kemerdekaannya dalam tempo 8 hari.

Baca Selengkapnya

Catalonia Batal Merdeka, Pilih Berdialog dengan Spanyol

11 Oktober 2017

Catalonia Batal Merdeka, Pilih Berdialog dengan Spanyol

Catalonia batal merdeka dari Spanyol, Carles Puigdemont memilih berdialog dengan Madrid.

Baca Selengkapnya

Begini Mahkamah Agung Hadang Catalonia Merdeka dari Spanyol

6 Oktober 2017

Begini Mahkamah Agung Hadang Catalonia Merdeka dari Spanyol

Mahkamah Konstitusi Spanyol memerintahkan penangguhan rapat parlemen Catalonia untuk menghadang kemerdekaan sepihak.

Baca Selengkapnya

Raja Spanyol Tuding Pemimpin Catalonia Hama Demokrasi

4 Oktober 2017

Raja Spanyol Tuding Pemimpin Catalonia Hama Demokrasi

Raja Spanyol tuding pemimpin Catalonia sebagai hama yang menggerogoti prinsip demokrasi.

Baca Selengkapnya

Ditolak Spanyol, Catalonia Tetap Deklarasikan Kemerdekaan

3 Oktober 2017

Ditolak Spanyol, Catalonia Tetap Deklarasikan Kemerdekaan

Pemimpin Catalonia, Carles?Puigdemont?menegaskan dirinya akan mendeklarasikan Catalonia secara sepihak jika Spanyol menolak hasil referendum.

Baca Selengkapnya

Perkenalkan, Carles Puigdemont Tokoh Kunci Kemerdekaan Catalonia

2 Oktober 2017

Perkenalkan, Carles Puigdemont Tokoh Kunci Kemerdekaan Catalonia

Carles Puigdemont merupakan tokoh kunci kemerdekaan Catalonia dari Spantyol.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Utama Catalonia Merdeka dari Spanyol

2 Oktober 2017

3 Alasan Utama Catalonia Merdeka dari Spanyol

Catalonia?adalah salah satu daerah terkaya di Spanyol, menyumbang 18,8 persen GDP Spanyol, dibandingkan dengan 17,6 persen dari Madrid.

Baca Selengkapnya

Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

2 Oktober 2017

Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

Di bawah pemerintahan militer Spanyol, Franciscus Franco, budaya dan identitas Catalonia ditekan dan simbol-simbonya dilarang di publik.

Baca Selengkapnya

Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

2 Oktober 2017

Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

Di bawah pemerintahan militer Spanyol, Franciscus Franco, budaya dan identitas Catalonia ditekan dan simbol-simbonya dilarang di publik.

Baca Selengkapnya