Seorang pendemo membawa foto Presiden Blaise Compaore di dalam gedung parlemen di Ouagadougou, Burkina Faso, 30 Oktober 2014. Massa juga menduduki sebuah stasiun televisi dalam aksinya. REUTERS/Joe Penney
TEMPO.CO, Ouagadougou - Puluhan ribu warga Burkina Faso masih memenuhi jalan-jalan utama di Ibu Kota Ouagadougou. Mereka terus melakukan aksinya dan meminta Presiden Blaise Compaore turun dari jabatannya setelah 27 tahun berkuasa.
“Kami ingin Blaise Compaore pergi. Kami ingin perubahan,” ujar George Sawadogo, seorang mahasiswa berusia 23 tahun yang larut dalam kerumunan, seperti dikutip dari Reuters, Jumat, 31 Oktober 2014.
Sejak Kamis kemarin, puluhan ribu warga memenuhi pusat kota. Mereka marah atas rencana yang memungkinkan Presiden Blaise Campaore memperpanjang masa jabatannya setelah memerintah negara di kawasan Afrika Barat ini selama 27 tahun belakangan. (Baca: Gedung Parlemen Burkina Faso Dibakar Massa)
Situasi ini membuat Compaore mengumumkan keadaan darurat. Kepala Angkatan Darat Jenderal Honore Traore juga memberlakukan jam malam. Traore mengatakan pemerintah baru akan dibentuk setelah berkonsultasi dengan semua partai politik.
Pemerintah baru akan memimpin Burkina Faso selama 12 bulan ke depan sampai pemilihan umum dilangsungkan. Namun tidak jelas apakah Compaore akan tetap menjabat sebagai presiden atau tidak.
Banjir Bandang Lenyapkan Ribuan Rumah di Burkina Faso
3 September 2009
Banjir Bandang Lenyapkan Ribuan Rumah di Burkina Faso
Lima orang tewas dan 150 ribu orang kehilangan tempat tinggal di Burkina Faso pada hari Rabu. Hujan deras yang mengguyur memicu banjir di Afrika Barat itu.