Tentara perawat menunjukkan sebuah ruang isolasi untuk pasien penyakit menular seperti Ebola di Bundeswehr clinc, Koblenz, Jerman, 16 Oktober 2014. Sebagian besar Ebola menjangkit di Liberia, Sierra Leone dan Guinea, kini telah menyebar ke luar Afrika Barat. REUTERS/Ralph Orlowski
TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan meski terjadi peningkatan kasus penyebaran Ebola di Liberia -negara dengan wabah ebola terparah, angka kematian karena penyakit ini turun.
Juru bicara WHO, Bruce Aylawrd mengatakan, penyebab turunnya angka kematian karena ebola karena respon pemerintah cukup cepat menghadapi wabah ini. Namun, Aylawrd menegaskan krisis ebola belum berakhir.
Laporan terbaru tentang ebola di Liberia menunjukkan terdapat peningkatan kasus ebola dari 4.655 menjadi 6.535 kasus. Namun angka kematian menurun dari 2.705 menjadi 2.413 selama bulan Oktober.
Palang Merah Liberia mengidentifikasi 117 korban meninggal karena ebola pada bulan Oktober. Angka ini turun dari korban ebola di bulan September yang mencapai 315. Salah satu indikasinya, tempat tidur di pusat perawatan terlihat lenggang.
Sedangkan negara tetangga Liberia, Guinea, mengalami pengingkatan kasus dari 926 ke 997 dan Sierra Leone dari 1.281 ke 1.500 selama bulan Oktober 2014.
WHO menjabarkan bahwa secara global kasus ebola meningkat drastis dari 3.000 kasus menjadi 13.703 berdasarkan laporan terakhir beserta alasan peningkatannya. Angka kematian keseluruhan menyentuh 4.920 orang, dengan angka kematian 10 orang untuk kawasan Liberia, Sierra Leone dan Guinea.
Dilansir dari BBC pada Rabu, 29 Oktober 2014, pembaruan data ebola pada Sabtu tanggal 24 Oktober 2014 menunjukkan peningkatan kasus menjadi 13.307 sejak menembus angka 10 ribu untuk pertama kalinya. Peningkatan ini masih mengikutsertakan data yang lama sehingga terkesan banyak dengan total kematian mencapai 4.922 orang.
Pencapaian tersebut sejalan dengan banyaknya upaya menekan ebola. Pemerintah Amerika Serikat mewajibkan adanya isolasi terhadap pasukan yang kembali dari misi ebola selama 21 hari dan bergabungnya dengan 30 negara di benua Amerika pada konferensi ebola di Kuba. Di Inggris, Komite Bencana Darurat untuk membantu korban ebola juga mengadakan acara amal.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengucapkan selamat atas menurunnya angka kematian ebola di Liberia, namun menekankan bahwa perjalanan memusnahkan ebola belum usai. Obama mengatakan bahwa penanganan penyakit tersebut harus di pusat persebarannya, Afrika Barat. Amerika Serikat juga menyambut upaya negara seluruh dunia dalam bantuan internasional menghadapi ebola.