Relawan yang akan dikirim ke Afrika, belajar menangani pasien terinfeksi virus Ebola dalam sesi latihan di rumah sakit AP-HP Henri Mondor di Creteil, Paris, Perancis, 22 Oktober 2014. REUTERS
TEMPO.CO, Milford - Seorang ayah dari bocah perempuan berusia 7 tahun menggugat sebuah sekolah dasar di Connecticut, Amerika Serikat. Sebab, pihak sekolah melarang anaknya masuk. Gugatan itu dilayangkan oleh Stephen Opayemi karena putrinya sudah tidak bersekolah selama 21 hari, setelah kembali dari Nigeria, negara yang terkena dampak ebola.
Gugatan ini sudah dimasukkan Opayemi ke pengadilan federal New Haven. Dia meminta hakim memerintahkan sekolah-sekolah di Milford, Connecticut, untuk segera mengizinkan putrinya kembali ke sekolah.
"Putri Opayemi sama sekali tidak menunjukkan gejala apa pun yang berhubungan dengan ebola. Bocah itu juga dalam kondisi sehat. Namun guru dan orang tua khawatir bisa tertular ebola," kata pihak pengadilan, seperti dilaporkan Reuters, Selasa, 28 Oktober 2014. (Baca: Ebola Diperkirakan Berkembang Cepat)
Opayemi, yang juga keturunan Nigeria, datang ke negara itu untuk menghadiri pesta pernikahan keluarganya antara 2 hingga 13 Oktober lalu. Opayemi beserta putri dan istrinya, Ikeoluwa dan Ikeolapo Opayemi, datang ke Kota Lagos.
Bukan cuma dari pihak sekolah, pejabat Kota Milford juga meminta Ikeoluwa untuk tidak datang ke sekolah hingga 3 November nanti. "Kami sudah tinggal di Milford selama enam tahun. Saya amat terkejut dengan keputusan itu," kata Ikeolapo.
Sejak terdeteksi Maret lalu, Nigeria mencatat 20 kasus ebola dan menewaskan setidaknya delapan orang. Namun pada 19 Oktober lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa Nigeria sudah bebas dari ebola. (Baca: WHO Resmi Deklarasikan Nigeria Bebas Ebola)
