TEMPO.CO,Tokyo - Perusahaan fotografi Jepang, Fujifilm Holdings Corp, pada Senin, 20 Oktober 2014 mengumumkan bahwa mereka akan memulai produksi obat influenza yang dikenal dengan nama Avigan dalam jumlah besar. Obat ini berbentuk tablet ini diproduksi untuk mengobati pasien yang terinfeksi ebola.
“Fujifilm siap memberikan persediaan yang lebih besar dengan menambah produksi Avigan,” tulis perusahaan yang bermarkas di Tokyo tersebut dalam laman resminya, seperti dikutip Xinhua. Tablet Avigan dikembangkan oleh anak usaha Fujifilm, Toyama Chemical Co Ltd, dan telah disetujui sebagai obat antiinfluenza di Jepang pada Maret lalu. (Baca: Perkembangan terbaru Obat dan Vaksin Ebola)
Memang, kemanjuran obat ini terhadap ebola belum dikonfirmasikan. Namun, beberapa makalah penelitian menunjukkan tablet Avigan mampu membunuh virus ebola dalam pengujian terhadap tikus. Avigan juga telah digunakan sebagai obat darurat untuk beberapa pasien ebola di Afrika Barat yang dievakuasi ke Eropa. (Baca: AS Kirim Obat Penangkal Ebola ke Afrika Barat)
Keberhasilan Avigan membuat pemerintah Prancis dan Guinea berencana melakukan uji klinis pada November mendatang. Fujifilm telah menerima permintaan untuk memberikan Avigan dan informasi farmasi guna kepentingan uji klinis.
Jika hasil uji klinis yang akan dilakukan di Guinea itu membawa hasil positif, Fujifilm diharapkan bisa menyediakan produk itu untuk penggunaan klinis skala besar. Dengan begitu, harapan untuk mengatasi epidemi ebola yang telah merenggut lebih dari 4.000 nyawa tersebut bisa menjadi nyata.
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
52 menit lalu
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.