PM Abbott Belum Dapat Undangan Pelantikan Jokowi  

Reporter

Jumat, 17 Oktober 2014 08:42 WIB

Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Selasa 22 Juli 2014, mengungkapkan keinginannya untuk menjalin kerja sama dengan Jokowi segera setelah pemerintahan baru terbentuk. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga yang berhasil menyelenggarakan pemilihan umum. REUTERS/Lisa Maree Williams/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Tony Abbott dilaporkan datang dalam pelantikan presiden ketujuh Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 20 Oktober 2014 di Jakarta. Namun menurut laporan, Abbott datang dengan inisiatif sendiri dan belum mendapat undangan.

Dikutip dari Sydney Morning Herald, Kamis, 16 Oktober 2014, juru bicara kantor Majelis Permusyawaratan Rakyat Agus Subagyo menjelaskan bahwa ada beberapa pemimpin dunia yang tidak mendapat undangan langsung. "Mereka datang dari inisiatif sendiri. Begitu yang disampaikan oleh kedutaan masing-masing negara," kata Agus.

Namun, sekretaris ketiga Kedutaan Indonesia di Canberra Sezagerry Sumardi menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal apakah Abbott telah menerima undangan resmi atau tidak. "Kalau soal itu saya no comment," kata Sumardi.

Menurut laporan, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Gubernur Papua Nugini Jenderal Michael Ogijo, Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak, Wakli Perdana Menteri Thailand Tanasak Patimapragorn, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, dan Perdana Menteri Haiti Laurent Lamothe diperkirakan juga akan datang. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry dipastikan akan hadir dalam acara pelantikan Jokowi-JK nanti.

Selain pemimpin luar negeri, pelantikan Jokowi-JK dihadiri para mantan presiden dan wakil presiden, tokoh-tokoh partai, dan para mantan pejabat negara. Upacara pelantikan ini juga akan dihadiri oleh ratusan ribu warga dari pelosok daerah di Indonesia.

RINDU P. HESTYA | SYDNEY MORNING HELARD

Berita Lain:


Rehana, Pembasmi ISIS, Dikabarkan Tewas
Ratusan Pejuang ISIS di Kobane Tewas Dibom AS
29 Tahun Dibui, Pria AS Ini Ternyata Tak Bersalah

Berita terkait

Top 3 Dunia: Ketegangan Taiwan - Cina dan Bahasa Indonesia Diajarkan di Vietnam

12 Oktober 2021

Top 3 Dunia: Ketegangan Taiwan - Cina dan Bahasa Indonesia Diajarkan di Vietnam

Top 3 Dunia diantaranya menyoroti ketegangan antara Taiwan dan Cina serta bahasa Indonesia yang menjadi bahasa wajib di Vietnam.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Cina di Australia Sebut Tony Abbott Politikus Menyedihkan

11 Oktober 2021

Kedutaan Besar Cina di Australia Sebut Tony Abbott Politikus Menyedihkan

Kedutaan Besar Cina di Australia menanggapi sinis ucapan mantan Perdana Menteri Tony Abbott dengan menyebutnya politikus yang menyedihkan.

Baca Selengkapnya

Gelar Pemilik Mobil Isi Parang Saat Pelantikan Jokowi Palsu

5 November 2019

Gelar Pemilik Mobil Isi Parang Saat Pelantikan Jokowi Palsu

Polisi memastikan tiga gelar akademik milik Irwannur Latubual, pria yang menghebohkan saat pelantikan Jokowi, palsu.

Baca Selengkapnya

Pemilik Mobil Isi Parang Saat Pelantikan Jokowi Mengaku Keturunan Raja

5 November 2019

Pemilik Mobil Isi Parang Saat Pelantikan Jokowi Mengaku Keturunan Raja

Tersangka pemilik mobil saat pelantikan Presiden Jokowi, Irwannur Latubual, mengatakan dua parang yang ia bawa merupakan peninggalan dari keluarganya.

Baca Selengkapnya

Komplotan Bom Ketapel Mau Lepaskan Monyet saat Pelantikan Jokowi

22 Oktober 2019

Komplotan Bom Ketapel Mau Lepaskan Monyet saat Pelantikan Jokowi

Kelompok yang ingin menggagalkan pelantikan Jokowi itu telah membeli 8 ekor monyet untuk dilepas di gedung DPR/MPR saat pelantikan berlangsung.

Baca Selengkapnya

Eggi Sudjana Dibawa Polisi, Tetangga Rumah Mewahnya Protes

22 Oktober 2019

Eggi Sudjana Dibawa Polisi, Tetangga Rumah Mewahnya Protes

Eggi Sudjana terseret kasus upaya penggagalan pelantikan Jokowi karena masuk dalam grup WA komplotan bom ketapel dan sempat diminta menyumbang dana.

Baca Selengkapnya

Seorang Ibu Biayai Bom Ketapel untuk Gagalkan Pelantikan Jokowi

21 Oktober 2019

Seorang Ibu Biayai Bom Ketapel untuk Gagalkan Pelantikan Jokowi

Kelompok yang menggunakan peledak berbentuk bola karet dengan ketapel untuk menggagalkan pelantikan Jokowi ini beranggotakan 6 orang.

Baca Selengkapnya

Usai Dilantik, Dua KEK Batam Tunggu Tanda Tangan Jokowi

21 Oktober 2019

Usai Dilantik, Dua KEK Batam Tunggu Tanda Tangan Jokowi

Usai dilantik, Pemerintah Kota Batam berharap Jokowi segera menandatangani PP tentang dua KEK di wilayah itu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dua Periode, PUPR Tetap Fokus Infrastruktur Kerakyatan

21 Oktober 2019

Jokowi Dua Periode, PUPR Tetap Fokus Infrastruktur Kerakyatan

Memasuki periode II kepemimpinan Jokowi, PUPR memastikan bakal tetap memprioritaskan infrastruktur kerakyatan.

Baca Selengkapnya

Pimpinan KPK Berprasangka Baik terhadap Pidato Pelantikan Jokowi

21 Oktober 2019

Pimpinan KPK Berprasangka Baik terhadap Pidato Pelantikan Jokowi

Mimpi 2045 sejahtera mustahil tercapai bila korupsi berlanjut. Pimpinan KPK menganggap Jokowi punya gambaran di tahun itu Indonesia minim korupsi.

Baca Selengkapnya