Alexander Hug berbicara dengan tim investigasi forensik Belanda yang berada dalam kereta berpendingin yang berisi kantong jenazah penumpang pesawat MH17 di Torez, Ukraina, 21Juli 2014. AP/Evgeniy Maloletka
TEMPO.CO, Den Haag - Sepuluh jasad korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 berhasil diidentifikasi selama pekan ini. Pada Jumat, 10 Oktober 2014, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyatakan itu berarti hingga saat ini sudah ada 272 orang yang berhasil diidentifikasi, sedangkan 26 lainnya belum terindentifikasi.
Mengutip laporan Xinhua, dari sepuluh jasad ini, tujuh di antaranya merupakan warga Belanda. Namun, atas permintaan kedutaan negara yang bersangkutan, kewarganegaraan tiga korban lainnya tidak dirilis. (Baca: Menlu Belanda: Korban MH17 Sempat Pakai Masker)
Pada 23 Juli lalu, pesawat pertama yang mengangkut sisa-sisa dan jasad korban pesawat yang jatuh di wilayah Donetsk, Ukraina, ini tiba di Eindhoven, Belanda, dan kemudian dibawa ke Hilbersum untuk diidentifikasi. Namun, tidak jelas apakah semua jasad korban saat ini sudah di Hilversum atau belum.
Pada 5 Agustus 2014 lalu, Belanda memutuskan untuk menghentikan upaya pemulihan dan pemulangan korban MH17 dari lokasi kecelakaan di wilayah timur Ukraina sampai ada pemberitahuan bahwa wilayah tersebut sudah aman. (Baca: Malaysia Minta Akses Masuki Lokasi Jatuhnya MH17)
Konflik separatis pro-Rusia di wilayah Donetsk ini membuat upaya penyelidikan seringkali terhambat karena adanya kontak senjata antara separatis dan pasukan militer Ukraina. Bahkan, tim penyidik berulang kali dilaporkan tidak diizinkan untuk memasuki lokasi oleh separatis pro-Rusia yang menuntut kemerdekaan bagi Donetsk.
