Kapal tempur Angkatan Laut Malaysia jenis CB 90. militaryphotos.net
TEMPO.CO, Kinabalu - Royal Malaysia Air Force yang dibantu Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) masih terus mencari sebuah kapal tempur milik Royal Malaysia Navi (RMN) yang dilaporkan menghilang sejak Ahad, 5 Oktober 2014.
Namun, seperti dilaporkan Xinhua, hari ini cuaca buruk dan hujan deras menghambat operasi pencarian kapal berawak tujuh yang dipimpin oleh Letnan Azri Bakar tersebut.
Kapal tempur berjenis CB90 itu meninggalkan pangkalan RMN di Kota Kinabalu, ibu kota Sabah, sekitar pukul 05.00 pada Ahad lalu saat ditugaskan beroperasi di Stasiun Lima RMN di wilayah Laut Cina Selatan. Namun, sekitar pukul 11.15, pesawat hilang kontak dengan kapal pendampingnya, KD Paus.
Menurut pernyataan Kepala Angkatan Laut Malaysia Abdul Aziz Jaafar, saat hilang kontak, cuaca di sekitar Pulau Mengalum, sebuah pulau di Sabah, memang sedang buruk.
Saat ini, dengan bantuan MMEA, Royal Malaysia Air Force tengah mengerahkan dua kapal dan sebuah pesawat AW139 untuk mencari kapal tersebut. ANINGTIAS JATMIKA | XINHUA
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.