Mayang Sebut Dirinya Waria Kelas Atas Asia

Reporter

Selasa, 7 Oktober 2014 08:42 WIB

Mayang Prasetyo. Facebook.com

TEMPO.CO, Brisbane - Mayang Prasetyo adalah satu dari sekian banyak warga Indonesia yang mengadu nasib di negeri orang. Menurut dugaan polisi, wanita transgender ini sempat bekerja sebagai wanita penghibur yang cukup terkenal di Australia. Mayang juga dilaporkan pernah bekerja di sebuah klub kabaret bernama Le Femme Garcon, yang semua anggotanya adalah transgender, di kawasan Melbourne, Australia.

Dikutip dari Courier Mail, Selasa, 7 Oktober 2014, untuk menggunakan jasa Mayang, pengunjung harus membayar sekitar US$ 500 (Rp 6 jutaan) per jam. Mayang mempromosikan dirinya secara online dan masuk ke dalam golongan "waria Asia kelas atas". (Baca: Dibunuh, Jaringan Prostitusi Mayang Diselidiki)

Dalam promosi online, Mayang menyebut dirinya sebagai "pendamping internasional" sejak 2011. Sebuah iklan untuk Mayang bahkan menulis, "Pilih saya sebelum terlambat". Iklan lain pun menulis, "Lebih cantik aslinya (daripada foto). Tubuhnya sangat bagus dan seksi untuk dinikmati".

"Semua uang dari hasil kerjanya dikirim ke rumah untuk membantu keluarga. Dia berhasil menyekolahkan dua adiknya," kata ibu Mayang, Nining Sukarni kepada Courier Mail. Nining disebut sebagai wanita asal Lampung.

Mayang bertemu dengan kekasihnya, Marcus Peter Volke, di sebuah kapal pesiar tempat Volke bekerja sebagai koki. Pada 2013, keduanya memutuskan untuk menikah. Mayang lalu memutuskan untuk pindah ke rumah Volke di Brisbane. (Baca: WNI Korban Pembunuhan di Australia Diduga Transgender)

Siapa sangka, Mayang justru dibantai oleh Volke dengan cara dimutilasi. Ironisnya, pria ini padahal sangat mendukung kampanye anti-kekerasan pada wanita lewat akun Facebooknya.

RINDU P. HESTYA | COURIER MAIL

Berita Lain:
WNI Korban Pembunuhan di Australia Diduga Transgender
WNI Jadi Korban Mutilasi Pacarnya di Australia
Alex Younger, Bos Baru Intelijen Inggris MI6

Berita terkait

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.

Baca Selengkapnya

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.

Baca Selengkapnya

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.

Baca Selengkapnya

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.

Baca Selengkapnya

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.

Baca Selengkapnya

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.

Baca Selengkapnya

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca Selengkapnya

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.

Baca Selengkapnya