Balon raksasa berbentuk ibu pertiwi mengikuti gerakan perubahan iklim di New York, Amerika Serikat, Ahad 21 September 2014. AP/Mel Evans
TEMPO.CO, New York - Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (KKT PBB) tentang perubahan iklim resmi digelar pada Selasa, 23 September 2014 di New York, Amerika Serikat, waktu setempat. Sebagai pemimpin acara, Presiden Amerika Barack Obama menyerukan pendekatan global yang lebih ambisius untuk isu-isu lingkungan.
"Perlu ada dorongan baru untuk meningkatkan ketahanan global dalam menghadapi perubahan iklim. Kita harus meningkatkan ambisi kita bersama-sama," ujar Obama dalam sebuah pidato, seperti dilaporkan National Public Radio. (Baca: Leonardo DiCaprio Ikut Kampanye Perubahan Iklim)
Obama juga menyatakan Amerika menanggung tanggung jawab yang besar untuk perubahan iklim. Obama menyadari bahwa Amerika memiliki peran penting dalam pengaruh perubahan iklim. (Baca: 100 Orang Ditangkap Saat Kampanye Perubahan Iklim)
"Upaya perbaikan perubahan iklim dapat berhasil jika Cina dan Afrika mau bergabung dengan Amerika Serikat. Semua pihak harus terlibat dalam masalah ini," tutur Obama.
Sebelum pertemuan ini di gelar, lebih dari 300 ribu orang berparade di Manhatan, New York, mengkampanyekan perubahan iklim. Pendemo meminta pemerintah menyelesaikan masalah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh industri dan pihak-pihak yang mencari keuntungan dari sumber daya alam tanpa mempedulikan akibatnya.
Akan Dihadiri Jokowi, Ini Sejarah BRICS, Anggota, dan Tujuannya
8 Agustus 2023
Akan Dihadiri Jokowi, Ini Sejarah BRICS, Anggota, dan Tujuannya
Sejarah BRICS berawal dari pertemuan Brasil, Rusia, India, dan Cina di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-61 pada 23 September 2006.