Sierra Leone Tutup 3 Hari Demi Razia Ebola  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 19 September 2014 13:09 WIB

Petugas kesehatan mengenakan pakaian pelindung saat bekerja di tempat perawatan pasien Ebola di Rumah Sakit Elwa, Monrovia, Liberia, 7 September 2014. WHO menyebutkan sekitar 300 petugas kesehatan tertular virus Ebola. DOMINIQUE FAGET/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Freetown - Sierra Leone hari ini memulai tiga hari penutupan diri dalam upaya menahan laju wabah virus ebola yang telah menewaskan ribuan orang. Dalam panduan aksi karantina itu, tak seorang pun boleh meninggalkan rumah selama tiga hari. Para relawan melakukan razia dari pintu ke pintu mensosialisasikan virus mematikan itu, sekaligus merazia orang-orang yang sakit ebola tapi disembunyikan sanak keluarganya.

Para pejabat menyebutkan razia tersebut dibantu 7.000 relawan, petugas medis, dan aparat keamanan. Umat muslim diperintahkan beribadah salat Jumat di rumah seperti halnya kaum Kristen saat ibadah Minggu.

"Kami meyakini inilah cara terbaik saat ini untuk melacak siapa yang sakit dan memindahkannya dari mereka yang sehat," ujar Menteri Informasi Sierra Leone Alhaji Alpha Kanu di Ibu Kota Freetown.

Namun lembaga Medecins Sans Frontieres, atau dikenal sebagai Dokter tanpa Batas, menyatakan karantina besar-besaran belum dijamin menyetop penyebaran wabah ebola. (Lihat: WHO: Virus Ebola Cepat Menyebar.) "Pemaksaan karantina dan penutupan diri bisa mendorong orang-orang ke bawah tanah dan mengecilkan saling percaya antara masyarakat dan lembaga layanan kesehatan," demikian pernyataan tertulis kelompok kemanusiaan itu. "Ini seperti pengingkaran kasus dan mendesak si sakit menjauh dari sistem kesehatan."

Ini bukanlah karantina yang pertama. Agustus lalu, Liberia sempat mengunci sebuah perkampungan miskin di Ibu Kota Monrovia dalam upaya menyetop merebaknya virus. Namun justru kerusuhan yang meledak. (Lihat: WHO Tetapkan Status Darurat Ebola)

Kamis (18 September 2014) kemarin, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa lebih dari 2.600 orang tewas akibat ebola. Hal ini menunjukkan tak ada tanda-tanda penurunan. Terdapat 700 kasus baru pada pekan lalu. Guinea, Sierra Leone, dan Liberia adalah negara dengan kasus kematian terbanyak. Delapan orang tewas di Nigeria dengan 21 kasus.

"Naiknya tren epidemik ebola di tiga negara tersebut telah menyebar dan penularannya meningkat, yakni di Guinea, Liberia, Sierra Leone," demikian pernyataan WHO Kamis lalu di Jenewa.

CNN | DEUTSCHE WELLE | DWI ARJANTO




Berita lain:
NSA Beri Intel Israel Info Pribadi Warga Palestina
ISIS Ancam Bom Times Square
WHO: Pakistan dan Qatar Negara Terpolusi di Dunia
Singapura Kena Imbas Kebakaran Hutan di Sumatera







Advertising
Advertising

Berita terkait

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

1 menit lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

8 menit lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

15 menit lalu

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

Khofifah membuka peluang lebar bagi Emil Dardak untuk kembali berpasangan di Pilkada Jawa Timur. Ia mengaku nyaman dan produktif bersama Emil.

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

15 menit lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

16 menit lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

23 menit lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

26 menit lalu

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

27 menit lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

28 menit lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

33 menit lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya