TEMPO.CO, Jakarta - Awalnya, Aqsa Mahmood adalah seorang remaja biasa asal Glasgow, Skotlandia. Namun namanya menjadi perbincangan saat gadis cantik ini menyerukan ajakan berjihad. Ternyata, aksinya tak berhenti begitu saja. Baru-baru ini, Aqsa bahkan mengancam Perdana Menteri Inggris David Cameron dan kehancuran Negeri Ratu Elizabeth. (Baca: Lewat Twitter, Wanita Skotlandia Ajak Berjihad)
"Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) akan menguasai Inggris suatu hari nanti. Kepada Perdana Menteri, darahmu akan mengalir bersama dengan darah Presiden Barack Obama," ujar Aqsa lewat blognya, seperti dilaporkan Mirror, Kamis, 11 September 2014.
Dalam blog itu, Aqsa menuturkan rencana PM Cameron menahan paspor tersangka teroris di Inggris adalah "lelucon terbesar pekan ini". Aqsa juga mengatakan ISIS akan segera menghancurkan Inggris dan Amerika. (Baca: Cara Pemerintah Inggris Cegah Warganya Ikutan ISIS)
"Kami akan kembali mengibarkan bendera kami. Kesetiaan saya hanya kepada ISIS. Ini adalah perang. Entah Anda akan bersama mereka atau kami," tuturnya.
Lewat blog itu, Aqsa mengajak wanita-wanita muda lainya bergabung dengan ISIS. Menurut Aqsa, bergabung dengan ISIS dan meninggalkan keluarga sama seperti membuang kerang untuk mendapatkan mutiara.
Menurut laporan, Aqsa kabur dari rumahnya ke Suriah pada November lalu. Menurut pengakuan temannya, Aqsa ingin ke Suriah untuk "membantu" melawan rezim Presiden Bashar al-Assad.