TEMPO.CO, Jakarta - Dokter dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, Tom Frieden, baru kembali dari negara-negara yang terjangkit ebola. Dari penyelidikan selama sepekan itu, Tom menyimpulkan ebola semakin berbahaya dan terus menyebar.
"Meskipun ada upaya pencegahan dari berbagai organisasi dan negara, jumlah kasus ebola terus meningkat. Virus ebola bergerak lebih cepat dari perkiraan," kata Frieden, seperti dilaporkan Fox News, Selasa, 2 September 2014. (Baca: Korban Ebola di Afrika Barat Mencapai 20 Ribu Jiwa)
Frieden menjelaskan dunia perlu segera membuat banyak pusat karantina dan klinik di negara-negara Afrika Barat. Petugas kesehatan juga harus diberikan pelatihan khusus untuk menangani wabah yang "tidak bisa dihentikan" ini.
"Banyak orang yang meremehkan besarnya bahaya wabah ebola. Padahal kita kekurangan rumah sakit, kamar perawatan, klinik, dokter, dan perawat untuk mengurus ribuan pasien ebola," demikian pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (Baca: Ebola Hantui Kualifikasi Piala Afrika)
WHO melaporkan setidaknya 3.069 orang positif mengidap ebola dan 1.552 di antaranya meninggal. Jika tidak ditangani dengan cepat, WHO memperkirakan wabah ini bisa menular kepada 20 ribu orang lainnya dengan wilayah penyebaran yang semakin luas.
RINDU P. HESTYA | FOX NEWS
Berita Lain:
May Myat Noe, Sang Ratu Kecantikan Sesaat
7 Pemimpin Dunia Dilarang Belanja di Bandara Rusia
Fidel Castro Sebut NATO Mirip Nazi
Berita terkait
Tahun Baru 2024 di Gaza, Warga Palestina: Kami Ingin Hidup Seperti Manusia Lainnya
1 Januari 2024
Gaza memulai tahun baru 2024 dengan serangan Israel semalam yang menewaskan sedikitnya dua lusin orang
Baca SelengkapnyaBlokir Dua Bandara Tersibuk Amerika Serikat, Puluhan Demonstran Pro-Palestina Ditangkap
28 Desember 2023
Pengunjuk rasa pro-Palestina memblokir lalu lintas di sekitar dua bandara Los Angeles dan Neww York, bandara tersibuk di Amerika Serikat
Baca SelengkapnyaUNICEF: Serangan Israel di Gaza Membunuh dan Melukai Lebih dari 400 Anak Palestina Setiap Hari
25 Oktober 2023
UNICEF mengatakan 2.360 anak-anak tewas, dan 5.364 lainnya terluka menyusul pemboman Israel di Gaza
Baca SelengkapnyaTema Hari Kesehatan Sedunia 2023, Begini Tantangan WHO Setarakan Layanan Kesehatan
7 April 2023
Selalu diperingati pada 7 April, berdirinya World Health Organization diperingati jadi Hari Kesehatan Sedunia.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 Jakarta Naik 735 Orang
20 Juni 2022
Pasien Covid-19 Jakarta naik lagi sebanyak 735 orang per kemarin.
Baca SelengkapnyaKualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat, 27,4 Kali Pedoman WHO
20 Juni 2022
Kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat karena konsentrasi PM2.5 saat ini 27,4 kali dari nilai pedoman WHO.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 Jakarta Hari Ini Bertambah 314 Orang
11 Juni 2022
Pasien Covid-19 Jakarta hari ini bertambah 314 orang. Hasil ini didapati setelah melakukan tes PCR terhadap 8.057 spesimen.
Baca SelengkapnyaPekan Kedua Juni, Vaksin Merah Putih Masuk Uji Klinis Fase Ketiga
31 Mei 2022
Penny menjelaskan penyelesaian tahap uji coba fase ketiga Vaksin Merah Putih bisa lebih cepat dari perkiraan sebelumnnya.
Baca SelengkapnyaWabah Demam Berdarah Maut Serang Irak, Penderita Tewas Kehabisan Darah
29 Mei 2022
WHO melaporkan Irak kini tengah menghadapi wabah demam berdarah Krimea-Kongo yang berdampak fatal, dapat menyebabkan penderita tewas kehabisan darah
Baca SelengkapnyaKasus Hepatitis Akut: Dunia 170 Kasus 1 Meninggal, Indonesia 3 Kasus 3 Meninggal
5 Mei 2022
World Health Organization atau WHO mempublikasikan penyakit hepatitis akut berat ini sebagai kejadian luar biasa atau KLB.
Baca Selengkapnya