TEMPO.CO, Madrid - Produsen pakaian asal Spanyol, Zara, menarik kaus bergaris ala pelaut untuk anak-anak pada hari Rabu. Kaus dengan aplikasi bintang kuning besar di bagian dada ini dianggap menyerupai seragam yang dipaksakan Nazi untuk dikenakan kaum Yahudi di Eropa.
Kaus bergaris biru putih ini adalah koleksi terbaru Zara untuk musim ini. Namun baru beberapa saat terpajang, sejumlah protes dilayangkan. Terutama, terkait dengan perpaduan kaus bergaris itu dengan bintang segi enam di dada.
Dalam pernyataannya, Zara menyatakan tak ada niat membuat seragam mirip tahanan Nazi dalam koleksinya. "Penyematan tanda bintang terinspirasi oleh bintang yang biasa dipakai oleh sherif di Barat," kata pernyataan perusahaan. "Tak ada niat desain itu dikaitkan dengan Nazi."
Selama dominasi Jerman pada tahun 1930-an dan selama Perang Dunia II, Nazi memaksa penduduk sipil Yahudi di Jerman untuk memakai seragam serupa. Begitu juga di negara-negara yang diduduki, kaum Yahudi dipaksa untuk memakai lencana kuning dalam bentuk Bintang Daud.
"Kami memahami sensitivitas subyek dan tentu saja kami mohon maaf kepada pelanggan kami," kata pernyataan itu.
Ini bukan kali pertama merek fashion ternama asal Spanyol ini menuai polemik. Pada 2007, perusahaan yang merupakan bagian dari kelompok Inditex itu dikritik karena menjual tas bordir dengan lambang swastika Nazi. Zara berdalih, penambahan lambang itu dilakukan oleh pemasok di luar pengetahuan mereka.
REUTERS | INDAH P.
Berita terkait
Pengadilan Spanyol Minta 2 Tokoh Kemerdekaan Catalonia Ditahan
17 Oktober 2017
Pengadilan Spanyol memerintahkan 2 tokoh organisasi terbesar pendukung kemerdekaan Catalonia ditahan tanpa jaminan.
Baca SelengkapnyaSpanyol Ultimatum Catalonia Batalkan Kemerdekaan Dalam 8 Hari
12 Oktober 2017
Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy mengultimatum pemerintah Catalonia membatalkan kemerdekaannya dalam tempo 8 hari.
Baca SelengkapnyaCatalonia Batal Merdeka, Pilih Berdialog dengan Spanyol
11 Oktober 2017
Catalonia batal merdeka dari Spanyol, Carles Puigdemont memilih berdialog dengan Madrid.
Baca SelengkapnyaBegini Mahkamah Agung Hadang Catalonia Merdeka dari Spanyol
6 Oktober 2017
Mahkamah Konstitusi Spanyol memerintahkan penangguhan rapat parlemen Catalonia untuk menghadang kemerdekaan sepihak.
Baca SelengkapnyaRaja Spanyol Tuding Pemimpin Catalonia Hama Demokrasi
4 Oktober 2017
Raja Spanyol tuding pemimpin Catalonia sebagai hama yang menggerogoti prinsip demokrasi.
Baca SelengkapnyaDitolak Spanyol, Catalonia Tetap Deklarasikan Kemerdekaan
3 Oktober 2017
Pemimpin Catalonia, Carles?Puigdemont?menegaskan dirinya akan mendeklarasikan Catalonia secara sepihak jika Spanyol menolak hasil referendum.
Baca SelengkapnyaPerkenalkan, Carles Puigdemont Tokoh Kunci Kemerdekaan Catalonia
2 Oktober 2017
Carles Puigdemont merupakan tokoh kunci kemerdekaan Catalonia dari Spantyol.
Baca Selengkapnya3 Alasan Utama Catalonia Merdeka dari Spanyol
2 Oktober 2017
Catalonia?adalah salah satu daerah terkaya di Spanyol, menyumbang 18,8 persen GDP Spanyol, dibandingkan dengan 17,6 persen dari Madrid.
Baca SelengkapnyaCatalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka
2 Oktober 2017
Di bawah pemerintahan militer Spanyol, Franciscus Franco, budaya dan identitas Catalonia ditekan dan simbol-simbonya dilarang di publik.
Baca SelengkapnyaCatalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka
2 Oktober 2017
Di bawah pemerintahan militer Spanyol, Franciscus Franco, budaya dan identitas Catalonia ditekan dan simbol-simbonya dilarang di publik.
Baca Selengkapnya