Warga Cina Mulai Lupa Cara Menulis Aksara Cina  

Reporter

Rabu, 27 Agustus 2014 11:48 WIB

Seorang anggota komunitas YAYI membawa hasil tulisan kaligrafi Cina di gedung galangan kapal VOC, Jakarta (04/05). (TEMPO/Yosep Arkian)

TEMPO.CO, Beijing - Cina tidak menggunakan alfabet Latin untuk menulis kata-kata. Cina memiliki 85 ribu karakter huruf dengan rata-rata penggunaan 7.000 di antaranya setiap hari. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, kini remaja Cina mulai kesulitan menulis aksara Cina atau hanzi "secara manual".

"Kemampuan menulis aksara Cina merupakan bagian dari tradisi dan budaya. Namun, kemajuan teknologi modern membuat banyak orang lupa bagaimana menulisnya tanpa bantuan mesin," kata seorang guru kaligrafi Cina, Shen Bin, seperti dilaporkan BBC News, Rabu, 27 Agustus 2014.

Bin menjelaskan, perangkat lunak pada ponsel pintar dan komputer memudahkan pengguna untuk mengetik kata dasar dengan menggunakan huruf Latin. "Mereka mungkin bisa membaca tulisannya, tapi tidak tahu bagaimana cara menulis huruf tersebut dengan tulisan tangan," kata Bin. (Baca: Google Translate Hadirkan Fitur Tulisan Tangan)

Untuk menjaga warisan yang telah ada sejak 8.000 tahun lalu ini, Kementerian Pendidikan Cina pun memberlakukan latihan wajib menulis hanzi kepada anak-anak sekolah. Salah satu sekolah di Beijing, misalnya, mewajibkan siswanya berlatih menulis kaligrafi setiap hari. Mereka menggunakan kertas dan kuas serta tinta hitam untuk menulis.

Saking sulitnya, penulisan huruf hanzi oleh anak-anak juga dijadikan ajang perlombaan dalam acara Character Hero. Acara ini mencari anak-anak yang bisa menulis hanzi dengan cepat dan tepat. Dalam sebuah wawancara, anak-anak mengaku harus belajar berbulan-bulan untuk menghafal cara menulis dengan huruf hanzi dari kamus sebelum mengikuti perlombaan tersebut.




RINDU P. HESTYA | BBC NEWS




Berita Lain:
Ini 8 Anggota ISIS yang Mirip Pemenggal Jurnalis AS
Anggota ISIS Warga Inggris Penggal Jurnalis AS
Bercinta dengan Matras, Pria Ini Diadili

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya