TEMPO.CO, Gaza - Ribuan warga Palestina tumpah ruah di jalanan untuk melepas tiga komandan Hamas yang tewas akibat serbuan jet tempur Israel di Jalur Gaza, Kamis, 21 Agustus 2014. Gempuran mesin pembunuh Israel itu menewaskan 34 warga Palestina.
Menurut keterangan Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, tiga komandan mereka, yakni Mohamed Abo Shamaleh, Raed al-Attar, dan Mohamed Barhoum, tewas dalam sebuah serangan udara Israel di Rafah, Kamis, 21 Agustus 2014.
Tampak para pendukung ketiga komandan ini memenuhi jalan-jalan yang rusak, sehingga mereka harus berjalan berliku-liku di Rafah, yang menjadi pusat sasaran gempuran udara Israel.
Dalam serangan pada Kamis, 21 Agustus 2014, tersebut, sebanyak 31 warga Palestina juga menjadi korban pembunuhan jet tempur Israel. Dengan demikian, jumlah korban tewas sejak perang berlangsung 46 hari lalu itu mencapai 2.087 orang.
Sementara itu, dari Israel diperoleh kabar bahwa Negeri Yahudi tersebut sedang merotasi 10.000 pasukannya agar lebih segar demi persiapan serangan yang akan datang. Rotasi itu dilakukan sehari setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan serangan Israel mungkin akan ditingkatkan.
Juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, mengutuk pembunuhan para komandannya seraya mengatakan kejahatan Israel bakal dibayar mahal.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler
Kronologi Kerusuhan Massa Pro-Prabowo di MK
MK Tolak Seluruh Gugatan Prabowo
Bisakah Prabowo Menang di MK? Ini Prediksi Pakar
Putusan Gugatan Prabowo di MK Setebal 4.390 Lembar
SBY Merasa Dituduh Merecoki Jokowi
Berita terkait
Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
2 jam lalu
Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah
Baca SelengkapnyaIsrael Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas
2 jam lalu
Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.
Baca SelengkapnyaHamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah
3 jam lalu
Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.
Baca SelengkapnyaProtes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April
4 jam lalu
Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina
Baca SelengkapnyaBiden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya
4 jam lalu
Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza
Baca SelengkapnyaHamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup
1 hari lalu
Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.
Baca SelengkapnyaLebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya
1 hari lalu
Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing
1 hari lalu
Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel
Baca SelengkapnyaHamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan
1 hari lalu
Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.
Baca SelengkapnyaSiprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK
1 hari lalu
Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam
Baca Selengkapnya