Begini Strategi Uganda untuk Cegah Ebola  

Reporter

Jumat, 22 Agustus 2014 08:59 WIB

Seorang petugas kesehatan Liberia menyemprotkan disinfektan pada pakaian pelindung setelah mengangkat jenazah wanita yang diduga meninggal akibat virus ebola di Monrovia, Liberia (15/8). John Moore/Getty Images

TEMPO.CO, Kampala - Wabah ebola yang melanda Afrika Barat adalah yang terburuk sepanjang sejarah. Virus ini pertama kali ditemukan di Sungai Ebola, Republik Kongo, pada 1976. Virus ini kemudian menyebar ke hingga ke Sudan, Gabon, dan Uganda pada 2000 hingga 2001.

Dari pengalaman itu, Uganda kini memiliki strategi untuk mencegah ebola menyebar luas di negaranya. Salah satu caranya adalah dengan tindakan cepat begitu ada warga menunjukkan terkena tanda-tanda penyakit.

"Setelah seseorang diduga terinfeksi, kami akan segera melakukan tes. Jika hasilnya positif, tim langsung mendatangi lokasi. Kami juga melakukan tes kepada anggota keluarga agar penyebaran tidak meluas," kata Trevor Shoemaker, ahli virus dari Uganda Virus Research Institute, seperti dilaporkan Dw.de, Kamis, 21 Agustus 2014.

Selain tindakan medis yang cepat, masyarakat juga sangat terbuka dengan informasi wabah. Tidak seperti di Liberia, warga Uganda sangat mudah diajak kerja sama dengan tenaga medis. (Baca: Pasien Ebola di RS Liberia yang Kabur akan Diburu)

"Masyarakat Uganda sangat terbuka tentang ebola. Mereka segera melapor begitu ada kasus (ebola), bukan malah menyembunyikannya. Pasien juga bersedia dikarantina," kata Shoemaker.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari seribu orang di Liberia, Sierra Leone, dan Guinea telah terjangkit wabah ini. Sementara itu, vaksin ZMapp yang diduga ampuh menyembuhkan ebola mulai habis stoknya. Walhasil, para tenaga medis tak bisa memberikan vaksin kepada pasien.




RINDU P. HESTYA | DW.DE

Berita Lain:


Kasus Wartawan Foley, Obama: ISIS seperti Kanker
Wartawan Dipenggal ISIS, AS Luncurkan 14 Serangan
Penyebab AS Gagal Selamatkan James Foley dari ISIS

Berita terkait

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

1 menit lalu

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

Dewi mempertanyakan jumlah tanah yang sudah dikembalikan kepada rakyat dalam agenda reforma agraria Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kena Modus Salah Transfer dari Pinjol Ilegal? Ini Penjelasan Pakar Hukum

2 menit lalu

Kena Modus Salah Transfer dari Pinjol Ilegal? Ini Penjelasan Pakar Hukum

Layanan pinjol ilegal PundiKas menstransfer sejumlah uang tanpa persetujuan yang diklaim sebagai utang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

8 menit lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Hari Ini di PN Jaksel

12 menit lalu

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Hari Ini di PN Jaksel

Penyidik mempunyai bukti bahwa Panji Gumilang pada tahun 2019 telah menerima pinjaman dari bank sejumlah Rp 73 miliar.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

12 menit lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

12 menit lalu

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

Bukit Asam membukukan laba bersih kuartal I 2024 sebesar Rp 790,9 miliar atau anjlok 31,9 persen secara tahunan dari Rp 1,16 triliun.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

12 menit lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

12 menit lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

18 menit lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Rafael Struick Bisa Dimainkan Lagi

19 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Rafael Struick Bisa Dimainkan Lagi

Duel timnas U-23 Indonesia vs Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 akan digelar Kamis, mulai 22.30 WIB.

Baca Selengkapnya