Polisi Afghanistan berjaga-jaga di lokasi kejadian serangan bunuh diri di Torkham, Provinsi Nangarhar, Afghanistan (19/6). Pejabat Afghanistan mengatakan tiga pembom bunuh diri Taliban menargetkan truk bahan bakar NATO di perbatasan dengan Pakistan. AP/Rahmat Gul
TEMPO.CO, Washington - Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan akan memberikan US$ 30 juta atau sekitarRp 350 miliar bagi siapa saja yang dapat memberitahu keberadaan lima pimpinan kelompok militan Haqqani. Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan Haqqani yang berafiliasi dengan milisi Taliban, sebagai jaringan teroris.
Seperti dilansir First Post, Kamis 21 Agustus 2014, kelima pemimpin Haqqani yang diburu pemerintah Amerika Serikat adalah Sirajuddin Haqqani, Aziz Haqqani, Khalil al-Rahman Haqqani, Yahya Haqqani dan Abdul Rauf Zakir. Kelompok Haqqani diburu karena dianggap bertanggung jawab atas beberapa serangan terhadap warga dan pasukan NATO di Afghanistan.
Mereka berlima dituding terlibat dalam serangan yang berbeda-beda. Sirajuddin Haqqani adalah anak dari pendiri jaringan teroris Haqqani, Jalaluddin. Sirajuddin mengaku telah merencanakan serangan pada Januari 2008 di Hotel Serena, kota Kabul. Di situ, seorang warga negara Amerika Serikat dan 5 orang lainnya tewas terbunuh.
Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan Sirajuddin sebagai seorang penggerak teroris global. Aziz Haqqani, saudara dari Sirajuddin, dinyatakan terlibat dalam operasi logistik dan perintah serangan terhadap pasukan bantuan keamanan internasional dan pasukan Afghanistan.
Khalil al-Rahman Haqqani merupakan anggota senior dari kelompok teroris Haqqani dan bertanggung jawab atas pengumpulan dana bagi Taliban. Dia juga dikaitkan dengan operasi terorisi al-Qaida. Yahya Haqqani, dia terlibat dalam operasi, finansial dan aktifitas propaganda Haqqani dan telah bertugas sebagai pemimpin secara de facto ketika kebanyakan pemimpin senior Haqqani tidak hadir.
Pemerintah Amerika Serikat telah lama memburu mereka. Kelompok teroris ini dianggap banyak terlibat dalam serangan masif di Afghanistan, termasuk serangan selama 19 jam di kedutaan Serikat dan di dekat markas International Security Assitance Force (ISAF) pada September 2011.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
4 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
7 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.