Suriah Negara Paling Berbahaya bagi Wartawan  

Reporter

Kamis, 21 Agustus 2014 11:40 WIB

Militan ISIS memegang pisau berbicara dengan pria yang diduga sebagai jurnalis Amerika James Foley dalam video yang diunggah ke media sosial pada 19 Agustus 2014. Dalam video berjudul "A Message to America" ini nyawa James Foley berakhir dengan dipenggal. REUTERS/Social Media Website

TEMPO.CO, New York - Pembunuhan wartawan Amerika Serikat, James Foley, yang diduga dilakukan Negara Islam Irak dan Suriah--yang kini menyebut diri sebagai Negara Islam atau Daulah Islamiyah--setelah penculikannya di Suriah pada 2012 lalu membetot perhatian dunia. Fokus mereka berkaitan dengan bahaya meliput di suatu negara, terutama di negara konflik. (Pasangan Suami-Istri Wartawan Ditahan di Iran)

Mengutip laporan BBC, Kamis, 21 Agustus 2014, menurut Komite Perlindungan Wartawan (CPJ)--kelompok kebebasan pers yang bermarkas di New York, Suriah disebut sebagai tempat paling berbahaya di dunia bagi wartawan dalam lebih dua tahun ini.

Sedikitnya 69 wartawan telah tewas akibat melakukan liputan di Suriah sejak konflik di negara itu meletup pada 2011. Sebagian besar menjadi korban tembak-menembak atau ledakan. Sementara itu, paling tidak enam wartawan dipastikan secara sengaja dibunuh. (Baca: Timur Tengah Jadi 'Ladang Pembantaian' Wartawan)

Pembunuhan itu tak hanya memperlihatkan ihwal luasnya kekerasan di Suriah, tetapi juga betapa bahayanya tempat itu bagi para penyiar dan wartawan. (Baca: 5 Wartawan Ini Dihukum Kerja Paksa 10 Tahun)

Dalam video yang dirilis pada Selasa lalu terlihat seorang militan ISIS bertopeng hitam memenggal wartawan AS James Foley. Dalam video yang berlatar gurun tersebut, ISIS juga menyebut masih menyandera wartawan AS lainnya, yakni Steven Sotloff. (Baca: ISIS Rilis Video Pemenggalan Wartawan AS)

ANINGTIAS JATMIKA | BBC

Terpopuler
Terdesak ISIS, Bocah Cacat Ditemukan di Gurun
Perlakuan ISIS ke Perempuan dan Anak-anak Yazidi
Rusia Perkuat Angkatan Laut buat Saingi NATO







Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya