TEMPO.CO, New Mexico - Jika ada ayam yang "menolak" mati, Kat Gullahorn yang tinggal di Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat, adalah saksinya. Sekitar setahun lalu, tetangga Gullahor memutuskan membunuh unggas-unggasnya. "Ia memilih menggunakan pistol dan menembak kepala ayam-ayam itu," katanya.
Si tetangga memberi dua ekor pada Gullahorn. Suaminya, Evan, yang membungkus ayam dalam kantung plastik dan memasukkan ke freezer untuk memudahkan bulu-bulu mereka dicabuti saat diolah nanti. Cuma yang terjadi kemudian membuat mereka berdua terkejut.
Sehari setelah itu, Evan membuka freezer dan menemukan satu ayam tengah duduk dan melihat ke depan. "Ayam itu sepenuhnya hidup, sangat kedinginan dan terlihat marah," tulis Gullahorn dalam status Facebook-nya Juni tahun lalu, seperti dikutip Huffington Post edisi hari ini, 15 Agustus 2014.
Gullahorn kemudian melepaskan si ayam di halaman rumah dan mencoba memberinya makan butiran jagung sambil membahas masa depan hewan tersebut. Keluarga itu tak ingin merawatnya sebagai piaraan, tapi juga menolak menyantapnya.
Masalah terpecahkan ketika seorang teman dan seniman tembikar, Laura Bruzzese, menawarkan tempat. "Saya tak bisa berpikir selain kagum dengan daya juang ayam tersebut. Ia pemberani. Ia bertahan dari kantung plastik dalam freezer dan hidup," tulis Laura dalam blog-nya.
Kini ayam itu sudah 14 bulan dalam pemeliharaan Laura. Si ayam--bernama Rufina--dalam kondisi buta, tetapi masih hidup dan ia bahkan bertelur empat hingga lima butir per pekan.
Seorang dokter spesialis hipotermia, Alan Steinman, kepada Huffington Post, menyatakan ia meyakini ada kemungkinan bagi ayam untuk hidup beberapa saat dalam freezer karena bulu-bulu mereka mengandung banyak udara. Bulu-bulu inilah yang berfungsi sebagai insulator.
