Perangi Teroris, Saudi Siapkan Rp 1.163 Triliun  

Reporter

Kamis, 14 Agustus 2014 18:36 WIB

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin (kanan) menunjukan bentuk sejata tipe SS 2 kepada Wakil Menteri Pertahanan Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Salman bin Sultan bin Abdul Aziz AL Saud (kiri), usai menjalin perjanjian kerjasama di kantor Kemhan, Jakarta (23/01). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jeddah - Kerajaan Arab Saudi, Rabu, 13 Agustus 2014, menyumbangkan dana senilai Rp 1.163 triliun kepada Lembaga Antiteror PBB (UNCCT) guna memerangi terorisme.

"Teroris adalah iblis yang harus dilenyapkan di atas muka bumi," kata Duta Besar Arab Saudi untuk PBB, Adel al-Jubeir, di gedung PBB, dalam acara yang dihadiri Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. "UNCTT satu-satunya badan dunia yang memiliki legitimasi memerangi terorisme." (Baca: ISIS Kubur Hidup-hidup Anak dan Perempuan Yazidi)

Al-Jubeir menambahkan, Riyadh berada di garda paling depan dalam berperang melawan terorisme. Menurut dia, agama Islam tidak bersalah dengan berbagai aktivitas terorisme. "Kerajaan memberikan bantuan kepada sejumlah negara melawan terorisme."

UNCTT didirikan pada 2011 di tengah upaya PBB membentuk satuan tugas untuk melawan terorisme di dunia. Langkah Arab Saudi tersebut diikuti negara maju, seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris. (Baca juga: ISIS Hancurkan Makam Nabi Yunus, Ini Alasannya).

Seorang jurnalis Arab Saudi, yang juga kolumnis dan pengarang, Jamal Khashoggi, menyatakan lembaga antiteror PBB itu memang telah berdiri beberapa tahun silam. Dia menerangkan, bantuan ini merupakan sebuah tekanan Riyadh yang ingin melihat bahwa lembaga tersebut benar-benar berjalan.

AL ARABIYA | CHOIRUL

BERITA TERKINI
Setahun, Sawah Banyuwangi Menyusut 4 Ribu Hektare
Ine Febriyanti Selfie Pramuka
Manchester City Bakal Juara Liga Premier Lagi
Diduga Terima Suap Rp 6,5 M, Dua Polisi Jadi Tersangka

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya