Tas-tas milik penumpang pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di wilayah Donesk, Ukraina, dikumpulkan di lokasi jatuhnya pesawat, 18 Juli 2014. AP/Dmitry Lovetsky
TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis dari Sky News dikritik dan terancam dipecat setelah membongkar koper milik korban Malaysia Air dengan nomor penerbangan MH17 yang jatuh di timur Ukraina, Kamis malam, 17 Juli 2014. Peristiwa itu terjadi saat Colin Brazier melaporkan liputannya secara live.
Colin, yang berasal dari Inggris, kemudian meminta maaf melalui pernyataan pers pada Senin, 21 Juli 2014 karena tindakannya yang lancang, yaitu mengacak-acak barang pribadi milik seorang penumpang.
"Colin menyadari bahwa ini tidak pantas dilakukan dan berkata terus-menerus selama siaran berlangsung. Colin meminta maaf yang sebesar-besarnya atas pelanggaran ini," kata juru bicara Sky News, seperti dilaporkan The Australian, Ahad, 20 Juli 2014.
Ceritanya dimulai saat Colin melakukan laporan langsung dari lokasi jatuhnya pesawat yang membawa 298 penumpang itu. Colin "menggeledah" sebuah koper yang terbuka dan mengangkat satu set kunci milik penumpang sebelum berkata, "Kita harusnya tidak boleh melakukan ini".
Laporan Colin yang disiarkan secara langsung mendapat kritik dari orang-orang di media sosial. Reporter dari BBC Jacqui Oatley "heran" dengan tindakan Colin. Adapun seorang profesor dari jurusan media massa di Baker University menyebut tindakan itu sebagai "momen mengerikan untuk jurnalistik". (Baca: Buka Akses ke MH17, Pemberontak Ajukan Syarat)