Sebuah bom tertancap ditanah setelah perperangan antara seperatsi pro-Rusia dengan pasukan Ukraina di Slovyansk, Ukraina timur (11/7).Pemberontak juga menolak meletakkan senjata dan telah meledakkan banyak jembatan dan pos pemeriksaan menuju Donetsk sebagai persiapan untuk bertempur. AP/Dmitry Lovetsky
TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengumumkan sanksi bagi Rusia karena keterlibatannya di Ukraina dan beberapa kebijakan luar negeri lain menyangkut Timur Tengah. “Kita hidup dalam dunia yang kompleks dan waktu yang menantang,” kata Presiden AS Barack Obama seperti dirilis Fox News, Kamis, 17 Juli 2014.
Menurut dia, tak ada satu pun dari tantangan itu yang solusinya cepat dan mudah. “Tapi semuanya membutuhkan kepemimpinan Amerika,” katanya. Dia menyebutkan sanksi terhadap Rusia berlaku bagi bank, perusahaan pertahanan, dan perusahaan energi.
Sanksi dijatuhkan karena mereka berperan mengizinkan senjata masuk ke Ukraina. “Saya sudah berulang kali menegaskan Rusia harus menghentikan arus senjata dan pemberontak melewati batas Ukraina. Saya sudah menjelaskannya langsung ke Putin.”
Sanksi ini adalah langkah terbaru yang ditempuh AS dan negara-negara Barat lainnya untuk menghukum Rusia yang mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina dan diduga menyokong pemberontak pro-Rusia.
Sanksi yang diberikan berupa larangan bepergian dan pembekuan aset kepada individu, sertaberupa larangan perjalanan dan pembekuan aset bagi perusahaan. Departemen Keuangan menyasar perusahaan energi Rusia, Novatek dan Rosneft, serta institusi finansial Gazprombank dan VEB, dengan membatasi akses mereka ke pasar modal AS. Delapan perusahaan senjata Rusia juga bertanggung jawab karena memproduksi senjata, mortar, dan tank.
Para pimpinan Uni Eropa pun memberikan sanksi lebih keras dengan meminta Bank Investasi Eropa tidak meneken perjanjian finansial dengan Moskow.
Rakyat Ukraina menggulingkan presiden mereka, Viktor Yanukovych, dan mencoba membentuk pemerintahan demokratis. Pada Mei, mereka memilih Presiden Petro Poroshenko yang berjanji bekerja sama dengan negara-negara Barat.