Anggota pasukan relawan Irak kesulitan memakai sepatu tentara yang baru diberikan di Karbala, Baghdad, Irak, 24 Juni 2014. Pemimpin Kurdi Irak mengunjungi Menteri Luar Negeri AS John Kerry, bahwa gerilyawan Sunni telah menciptakan "a new reality and a new Iraq" yang membuat Amerika kesulitan menangan konflik di Irak. (AP/Ahmed al-Husseini)
TEMPO.CO, Zayouna - Setidaknya 33 orang tewas, 29 di antaranya adalah wanita, dan 18 lainnya luka-luka dalam serangan bersenjata di perumahan padat penduduk di Bagdad, Irak, Sabtu, 12 Juli 2014. Menurut laporan dari Times, pelaku itu menggunakan seragam lengkap dan membawa sebuah kendaraan besar. Penyeburan ini terjadi di Zayouna, bagian timur Bagdad.
"Saat datang ke lokasi, kami menemukan banyak mayat di mana-mana," kata polisi yang tidak disebut namanya.
Menurut laporan, dua bangunan itu diduga adalah rumah bordil. Pada bagian pintu, kelompok penyerang itu menulis, "Ini adalah nasib dari bentuk pelacuran".
Lingkungan Zayouna adalah campuran dari distrik muslim Sunni dan Syiah. Namun, warga yakin pelaku pembunuhan wanita itu adalah milisi Syiah.
Pada Mei 2013, sebuah tempat pelacuran lain di Zayouna juga diserang oleh kelompok tak dikenal. Akibat serangan itu, tujuh wanita dan lima pria tewas ditembak.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan penjagaan di lokasi kejadian. Belum ada kelompok militan yang mengklaim aksi ini. Polisi juga masih menyelidiki motif pelaku yang mungkin ada kaitannya dengan kejadian Mei lalu itu.