Seruan Boikot Produk Israel Mengemuka di AS

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Jumat, 11 Juli 2014 21:11 WIB

Sejumlah tentara militer Israel berdiri di atas mobil lapis baja tentara Israel saat berjaga di jalur Gaza, 10 Juli 2014. REUTERS/Baz Ratner

TEMPO.CO, Boston - Protes terhadap serangan Israel ke Gaza dilakukan di berbagai belahan dunia, tak terkecuali Amerika Serikat. Di Boston, protes terhadap Israel antara lain diselenggarakan oleh Jewish Voice for Peace, diikuti ribuan demonstran di 15 kota.

Selain menggelar demonstrasi, mereka juga melancarkan seruan boikot terhadap produk asal Israel. Salah satunya adalah kampanye menghentikan pembelian SodaStream yang dibuat di Tepi Barat dan diimpor ke AS.

"Kami berada di sini untuk mengutuk hukuman kolektif Israel atas Palestina, untuk meratapi hilangnya nyawa, dan untuk meminta pertanggungjawaban perusahaan-perusahaan yang memungkinkan kekerasan ini terjadi," kata Lisa Stampnitzky, seorang aktivis HAM asal Boston.

Selain di Boston, aksi unjuk rasa menolak serangan israel juga dilakukan di New York, Chicago, Los Angeles, Philadelphia, dan San Francisco. Menurut Rabbi Alissa Wise, selain boikot, mereka juga menyerukan pemberlakuan sanksi terhadap Israel.

Beberapa organisasi nirlaba juga bergabung dalam aksi ini, antara lain American Friends Service, Grassroots International, dan Ads Against Apartheid, sebuah kelompok yang secara periodik berkampanye melalui poster anti-Israel pada sistem transportasi di Boston.

Komunitas Yahudi Boston enggan mengomentari aksi ini. "Kami mencurahkan semua energi kami untuk mendukung Israel yang kini menghadapi situasi sulit," kata Margolis Elana, asisten direktur Jewish Community Relations Council.

Di sisi lain, organisasi pro-Israel juga berencana menggelar aksi dukungan bagi Israel. Aviva Malveira, salah satu penggagasnya, menyatakan kekecewaannya dengan ulah sekelompok kaum Yahudi yang menggelar protes anti-serangan Israel. "Sangat disayangkan dan menyedihkan bahwa Jewish Voice for Peace menyelaraskan diri dengan agenda anti-Israel. Mereka menyalahkan semata-mata pada Israel atas apa yang sekarang terjadi di Palestina," katanya.

Wise mengatakan konflik itu harus dipahami secara utuh, bukan sekadar tentang penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel. "Ini adalah konflik yang kembali terulang selama 47 tahun ini," katanya.

JTA | INDAH P

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya