Korban Tewas Serangan Israel Capai 80 Orang

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Jumat, 11 Juli 2014 05:57 WIB

Warga melakukan salat jenazah untuk delapan jenazah anggota keluarga Palestina dari Al-Haj yang tewas akibat serangan udara yang dilancarkan militer Israel ke jalur Gaza, Palestina, 10 Juli 2014. Setidaknya 74 warga Palestina tewas. REUTERS

TEMPO.CO, Jalur Gaza - Setidaknya 80 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, tewas dalam serangan oleh Israel di Gaza, Kamis, 10 Juli 2014. Seruan dunia internasional meningkat untuk mengakhiri kekerasan.

Serangan terakhir menewaskan lima anak penghuni salah satu dari dua rumah yang menjadi target serangan udara Israel di Khan Younis. Serangan lain di kota itu menewaskan pria 19 tahun dan ayahnya yang berusia 75 tahun. Bocah 4 tahun yang terluka dalam salah satu serangan di Khan Yunis meninggal karena luka-lukanya pada siang hari. Setidaknya 31 orang dilaporkan tewas pada Kamis.

Reuters melaporkan, militer Israel tidak berkomentar tentang serangan paling mematikan sejak serangan dimulai pada Selasa. Sebaliknya, sumber militer Israel menyatakan belum akan menghentikan serangan. "Kita akan menghadapi pertempuran yang panjang," kata Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon pada Kamis lalu melalui akun Twitter. Serangan itu dimulai setelah pembunuhan tiga mahasiswa Yahudi bulan lalu dan pembunuhan seorang remaja Palestina yang diduga merupakan serangan balas dendam.

Yaalon menuturkan operasi itu berjalan sesuai dengan rencana. "Keberhasilan militer sejauh ini telah sangat signifikan," ujarnya. "Kami akan terus sampai mereka (Hamas) mengerti bahwa eskalasi ini tidak bermanfaat bagi mereka dan bahwa kita tidak akan mentoleransi serangan roket terhadap kota-kota dan warga negara kami."

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon menyerukan gencatan senjata dan meminta masyarakat internasional melakukan segala cara untuk menghentikan kekerasan yang meningkat di Gaza. Pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB di New York khusus membahas soal Gaza dilakukan kemarin.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis menyerukan diakhirinya aksi kekerasan di Gaza selama pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. "Rusia menekankan perlunya untuk sesegera mungkin menghentikan konfrontasi bersenjata, yang menyebabkan beberapa korban di kalangan warga sipil," kata pernyataan Kremlin setelah panggilan telepon itu.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry di Beijing menyebut pertikaian bersenjata Israel-Palestina sebagai "momen berbahaya" bagi Timur Tengah. Ia menuturkan AS berusaha membendung kekerasan bergelombang dengan cara yang memungkinkan negara Yahudi untuk terus membela diri dari tembakan roket Hamas. Kerry mengaku telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

AL ARABIYA | INDAH P.


Berita terkait

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

8 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

9 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

10 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

10 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

10 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

12 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

12 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

13 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Ketua Hamas Sebut Benjamin Netanyahu Hanya Cari Pembenaran untuk Memperpanjang Perang Gaza

13 jam lalu

Ketua Hamas Sebut Benjamin Netanyahu Hanya Cari Pembenaran untuk Memperpanjang Perang Gaza

Ismail Haniyeh menyebut Benjamin Netanyahu merusak upaya gencatan senjata dan menciptakan pembenaran agar bisa melanjutkan serangan ke Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

16 jam lalu

Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

Israel membalas serangan roket Hamas terhadap penyeberangan Kerem Shalom dengan serangan udara yang menewaskan belasan warga di Rafah.

Baca Selengkapnya