Begini Kerja Sistem Pertahanan 'Iron Dome' Israel  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Jumat, 11 Juli 2014 05:19 WIB

Sebuah sistem pertahanan, Iron Dome meluncurkan sebuah roket untuk mencegah roket lainnya di jalur Gaza di Tel Aviv, Israel, 9 Juli, 2014. (AP Photo/Dan Balilty)

TEMPO.CO, Jakarta - Sistem pertahanan Iron Dome dioperasikan Israel dalam konflik berdarah terbaru mereka dengan Hamas. Sistem ini merupakan sistem pertahanan anti-rudal untuk mencegat roket Hamas yang menarget Tel Aviv dan Yerusalem--dua kota terbesar Israel.

Seperti yang terlihat dalam rekaman video yang diambil oleh ABC News, Iron Dome "menangkal" rudal udara dalam hitungan detik. Rudal meledak di udara sebelum mencapai sasaran.

Menurut CNN, sistem ini bekerja dengan pertama-tama mengidentifikasi rudal masuk dan kemudian menentukan apakah jangkauan dan arah mereka mengancam daerah padat penduduk, seperti sebuah kota. Jika rudal yang masuk dianggap merupakan ancaman, operator Iron Dome meluncurkan kontra-rudal. Rudal ini akan menghancurkan rudal musuh di udara.

Departemen Pertahanan Israel (IDF) mengatakan sistem ini telah mencegat 56 roket yang ditembakkan dari Gaza dengan sasaran Yerusalem, Tel Aviv, Asdod, Askelon, Kiryat Gat, dan di tempat lain. Menurut IDF, lebih dari 250 roket telah ditembakkan dari Gaza.

IDF menyatakan Israel menggunakan sistem Iron Dome hanya terhadap roket yang meluncur ke daerah-daerah berpenduduk. Jika tampaknya menuju sebuah lapangan kosong, Iron Dome tidak diaktifkan. "Sistem ini merupakan inti dari strategi pertahanan Israel," tulis CNN.

Ada dua pekerjaan utama sistem ini, yakni mengidentifikasi target dan peluncur rudal portabel akan menembakkan anti-rudal untuk meledakkan rudal Hamas di udara. Sistem ini mudah diangkut, dengan hanya beberapa jam saja untuk merelokasi dan mengaturnya.

Rudal Iron Dome memiliki panjang 3-10 meter dengan diameter 15 sentimeter dan berat 90 kilogram, tulis analisis keamanan IHS Jane pada 2012. Hulu ledak diyakini membawa 11-24 kilogram bahan peledak. Jangkauannya mulai 4 kilometer sampai 70 kilometer.

Israel mulai mengembangkan sistem ini pada 2007. Setelah serangkaian tes penerbangan tahun 2008 dan 2009, alat ini pertama dioperasikan pada 2011. Seperti dikutip IHS Jane, Angkatan Udara Israel melaporkan tingkat keberhasilan sistem ini mencapai 70 persen pada 2011.

Apakah Amerika Serikat terlibat dalam Iron Dome? Ya, tulis ABC News. Pengembangan awalnya dilakukan oleh perusahaan teknologi pertahanan Israel, Rafael. Namun sistem ini disponsori AS. Menurut Congressional Research Service, pada 2014 negara adidaya itu memberikan US$ 235 juta untuk penelitian Iron Dome, termasuk pengembangan dan produksi.

IHS Jane menyatakan pembuatan satu unit Iron Dome menelan biaya US$ 50 juta. Sedangkan sebuah rudal, menutur pejabat Israel, dihargai US$ 62 ribu.




"Ini adalah program yang dirancang untuk memberikan keamanan dan keselamatan bagi keluarga Israel," ujar Presiden AS Barack Obama mengomentari alat ini. The Jerusalem Post melaporkan, negara-negara lain telah menyatakan minatnya untuk membeli sistem ini, termasuk AS, Korea Selatan, dan beberapa negara anggota NATO di Eropa.

ABC NEWS | CNN | INDAH P.

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya